1
1

Pasca Merger, Pefindo Tegaskan Peringkat Angkasa Pura idAAA Prospek Stabil

Bandar Udara Kertajati salah satu banda udara dibawah pengelolaan PT Angkasa Pura II. | Foto: angkasapuraII.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA dengan prospek stabil untuk PT Angkasa Pura Indonesia (API), sebelumnya PT Angkasa Pura II, surviving entity dari penggabungan dengan PT Angkasa Pura I yang berlaku efektif pada 9 September 2024.

Pefindo  juga menegaskan peringkat idAAA dan idAAA(sy) untuk obligasi dan sukuk yang sebelumnya diterbitkan oleh Angkasa Pura II dan Angkasa Pura I, yang diambil alih oleh API.

|Baca juga: Rencana Merger dengan AP I, Peringkat Angkasa Pura II (AP II) Ditegaskan idAAA

“Kami menilai penggabungan usaha ini akan memberikan API skala dan diversifikasi yang lebih besar dengan meningkatnya portofolio bandara menjadi 37 bandara, menjadikan API sebagai operator bandara terbesar kelima secara global,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 17 September 2024.

Pefindo juga telah menarik peringkat Angkasa Pura I (terakhir diperingkat idAAA/Stabil) karena tidak lagi berdiri sebagai badan hukum yang terpisah, dan aset serta liabilitasnya sepenuhnya dialihkan ke API. Peringkat API terutama didorong oleh kemungkinan dukungan yang sangat kuat dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) (InJourney) sebagai Induknya.

Profil kredit berdiri sendiri API didukung oleh posisi kompetitif Perusahaan yang kuat sebagai operator bandara terbesar di Indonesia dan margin laba yang kuat. Peringkat dibatasi oleh eksposur terhadap kejadian yang dapat mengganggu perjalanan.

|Baca juga: Peringkat Angkasa Pura I (AP I) Ditegaskan idAAA dengan Prospek Stabil

“Peringkat dapat diturunkan jika kami memandang kapasitas Induk untuk memberikan dukungan luar biasa melemah secara substansial.”

Peringkat juga dapat berada di bawah tekanan jika tingkat kepentingan API bagi Induk menurun, yang ditunjukkan oleh kontribusi Perusahaan yang lebih rendah atau Induk secara signifikan mengurangi kepemilikan sahamnya.

Didirikan pada September 2024 sebagai hasil penggabungan usaha dua operator bandara milik pemerintah, API mengoperasikan 37 bandara di seluruh Indonesia. Per 9 September 2024, pemegang saham Perusahaan adalah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) (52,6%) dan PT Angkasa Pura Nusantara (47,4%). Pemerintah Indonesia memiliki dua saham Dwiwarna di API.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Diprediksi Bergerak Mixed, Ajaib Sarankan Beli Saham TINS, ANTM, ARTO
Next Post Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Member Login

or