Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat “idA” untuk PT Timah Tbk (TINS) dan Obligasi Berkelanjutan I, serta peringkat “idA(sy)” untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I.
Pefindo juga merevisi outlook peringkat perusahaan menjadi “stabil” dari “negatif” dalam menanggapi keberhasilan emiten berkode saham TINS itu untuk mengurangi kebutuhan modal kerja perusahaan melalui supplier financing dan percepatan restitusi pajak, dan strategi perusahaan untuk fokus menggunakan smelter sendiri, yang akan menurunkan total volume produksi, dan menghasilkan leverage keuangan yang lebih baik.
Berdasarkan keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Rabu, 9 Juni 2021, Pefindo menjelaskan obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.
|Baca juga: Dari Merugi, Akhirnya PT Timah Catatkan Laba Bersih Kuartal I/2021 Sebesar Rp10,34 M
Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. Akhiran (sy) memiliki makna peringkat mempersyaratkan pemenuhan prinsip Syariah.
Peringkat perusahaan mencerminkan posisi TINS sebagai pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) timah terbesar di Indonesia, kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal, dan regulasi yang mendukung.
“Peringkat dibatasi oleh struktur permodalan yang moderat, proteksi arus kas yang memadai, dan eksposur perusahaan terhadap volatilitas harga timah. Peringkat dapat dinaikkan jika TINS secara signifikan meningkatkan struktur permodalannya dan memperkuat proteksi arus kas, diikuti oleh perbaikan posisi biaya dan profil bisnis perusahaan.”
|Baca juga: Eksplorasi Laut, PT Timah (TINS) Habiskan Anggaran Rp10,26 Miliar
Peringkat dapat diturunkan jika TINS secara signifikan menambah utang baru lebih besar dari yang diproyeksikan tanpa dikompensasi oleh kinerja bisnis yang lebih baik dan jika fluktuasi harga timah global mengganggu pendapatan dan/atau profitabilitas perusahaan.
Didirikan pada bulan Agustus 1976, TINS adalah perusahaan tambang timah terintegrasi di Indonesia yang berfokus dalam memproduksi timah ingot. Wilayah operasi utama perusahaan berada di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Per 31 Maret 2021, saham kelas A Perusahaan dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, dan saham kelas B Perusahaan dimiliki oleh PT Indonesia Asahan Alumunium (65,0%) dan publik (35,0%). Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News