Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat “idA-” PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP). Prospek atas peringkat perusahaan adalah “stabil”.
Melalui keterangan resmi, Pefindo menjelaskan bahwa obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.
|Baca juga: Peringkat NSC Finance Ditetapkan idA- dengan Outlook Stabil
Tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat tersebut mencerminkan posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar dalam bisnis manufaktur pipa baja, portofolio produk yang terdiversifikasi, dan marjin laba yang stabil. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh struktur permodalan yang moderat, kebutuhan modal kerja yang tinggi, serta eksposur terhadap volatilitas harga baja dan fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
Peringkat dapat dinaikkan jika ISSP semakin memperkuat profil bisnisnya yang tercermin dari pertumbuhan pendapatan dan marjin laba, serta perbaikan berkelanjutan dalam struktur permodalan dan proteksi arus kas.
|Baca juga: Siap Lunasi Utang Obligasi, Peringkat BCA Finance Ditegaskan idAAA
Di sisi lain, peringkat dapat diturunkan jika pendapatan dan/atau EBITDA Perusahaan jauh di bawah target, dan/atau jika perusahaan menambah lebih banyak utang dari yang diproyeksikan, yang akan memperburuk struktur permodalan dan proteksi arus kas.
“Kami juga dapat menurunkan peringkat jika dampak berkepanjangan dari pandemi Covid-19 secara signifikan mengurangi permintaan produk ISSP, yang berakibat ke profitabilitas yang lebih rendah.”
ISSP, berdiri pada tahun 1971, adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai produk yang berhubungan dengan baja seperti pipa dan pelat. Per 31 Maret 2021, pemegang saham perusahaan terdiri dari PT Cakra Bhakti Para Putra (55,94%), DBS Bank Ltd (5,78%), dan publik (38,28%). Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News