Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menarik peringkat PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM), Medium-Term Notes (MTN) I Tahun 2017, MTN II Tahun 2018, MTN III Tahun 2018, Obligasi I Tahun 2018, dan Obligasi II Tahun 2019, berdasarkan permintaan Perusahaan pada tanggal 12 Agustus 2021.
Oleh karena itu, Pefindo tidak lagi memantau peringkat TDPM dan instrumen utang perusahaan. Peringkat perusahaan terakhir adalah idSD sedangkan peringkat atas semua instrumen utang yang masih berjalan adalah idD.
|Baca juga: Masih Proses Restrukturisasi, Peringkat Tridomain Ditetapkan idSD
Melalui keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Kamis, 19 Agustus 2021, Pefindo menyatakan bahwa obligor dengan peringkat idSD (“Selective Default“) menandakan obligor gagal membayar satu atau lebih kewajiban finansialnya yang jatuh tempo, baik atas kewajiban yang telah diperingkat atau tidak diperingkat, tetapi masih melakukan pembayaran tepat waktu atas kewajiban lainnya.
Efek utang diberi peringkat idD pada saat gagal bayar, atau gagal bayar atas efek utang terjadi dengan sendirinya pada saat pertama kali timbulnya peristiwa gagal bayar atas efek utang tersebut.
|Baca juga: Gagal Bayar, Pefindo Pangkas Peringkat MTN Tridomain Performance
TDPM bergerak di sektor hilir dari industri kimia. Selain menjalankan aktivitas perdagangan, perusahaan juga memproduksi beragam produk dari segmen bisnis specialty resins, plasticizers, dan acrylamide. TDPM mengoperasikan beberapa pabrik di Cikupa (specialty resins), Gresik (specialty resins dan plasticizers), dan Merak (acrylamide), dengan total kapasitas produksi specialty resins sebesar 106.000 ton, plasticizers sebesar 78.000 ton, dan acrylamide sebesar 14.000 ton.
Pada tahun 2016, Perusahaan mengakuisisi PT Petronika, pabrik penghasil plasticizer di Gresik, dan pada April 2018 TDPM melaksanakan penawaran saham perdana (IPO). Per 30 September 2020, pemegang saham Perusahaan adalah DH Corporation Limited (dengan kepemilikan 72,51%), sebelumnya dikenal dengan Royal Chemie Corporation Limited, dan publik (27,49%). Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News