Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat “idAA” dengan prospek stabil untuk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB).
Pefindo juga menegaskan peringkat “idAA” untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I/2017 dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II/2018 Seri B senilai Rp916,5 miliar, yang akan jatuh tempo di tanggal 28 September 2023.
“Kesiapan Bank untuk melunasi surat utang tersebut didukung oleh aset likuid dalam bentuk penempatan pada Bank Indonesia, di mana per akhir Juni 2023 tercatat sebesar Rp13,6 triliun,” tulis Pefindo dalam keterangan resminya.
|Baca juga: BPD Banten (BEKS) Gandeng Asuransi Reliance
Pefindo juga menegaskan peringkat “idA+” untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I/2017, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II/2019, dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III/2021 yang diterbitkan Bank BJB. Peringkat Obligasi Subordinasi tersebut berada dua tingkat di bawah peringkat Bank BJB karena adanya risiko dari Obligasi Subordinasi ini dapat dihapusbukukan pada kondisi non-viability, sesuai dengan POJK 34/POJK.03/2016.
“Peringkat tersebut mencerminkan posisi Bank BJB yang sangat kuat di pasar captive di provinsi Jawa Barat dan Banten, kualitas aset yang kuat, dan permodalan yang sangat kuat. Peringkat tersebut dibatasi oleh persaingan yang ketat di luar pasar captive, dan rasio NPL segmen kredit produktif yang tinggi.”
Pefindo menjelaskan peringkat dapat dinaikkan jika Bank BJB mampu memperkuat profil bisnisnya secara substansial dan berkesinambungan, yang harus disertai dengan peningkatan profil keuangan secara keseluruhan.
Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan jika profil bisnis Bank BJB mengalami penurunan yang signifikan dan terus-menerus, yang mungkin berasal dari hilangnya kehadiran atau melemahnya kualitas dari pasar captive-nya. Tekanan penurunan peringkat juga dapat berasal dari penurunan signifikan profil keuangan secara keseluruhan.
Didirikan pada tahun 1961, Bank BJB merupakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk wilayah Jawa Barat dan Banten. Di akhir Juni 2023, 75,36% saham Bank BJB dimiliki oleh pemerintahan provinsi, kota, dan kabupaten di wilayah Jawa Barat dan Banten, dan sisanya sebesar 24,64% dimiliki oleh masyarakat.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News