Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Angkasa Pura II (Persero) (APIA), Obligasi I Tahun 2016, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2018, dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2020 “idAA+” dari idAAA”. Outlook untuk peringkat perusahaan dipertahankan “negatif”.
Melalui keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Selasa, 22 Juni 2021, penurunan peringkat mencerminkan pandangan Pefindo bahwa pandemi yang berkepanjangan berdampak negatif kepada profil kredit perusahaan secara keseluruhan.
“Kami berpandangan bahwa pandemi ini akan melemahkan profil arus kas dari kegiatan operasi perusahaan dalam jangka waktu menengah karena pendapatan yang lebih rendah dan porsi biaya operasional tetap yang signifikan. Selain itu, kami memandang ada pelemahan tingkat kemungkinan diberikannya dukungan luar biasa dari pemerintah kepada APIA, mempertimbangan dengan anggaran pemerintah yang terbatas khususnya selama masa pandemi ini, pemerintah akan lebih selektif dalam memberikan dukungan luar biasa kepada badan usaha milik negara.”
|Baca juga: Utang Jatuh Tempo AP II senilai Rp1 Triliun Diganjar Peringkat idAAA
Menurut Pefindo, APIA sebagai entitas berorientasi komersial akan lebih didorong untuk dapat memenuhi kewajiban keuangannya secara mandiri, mengingat perusahaan memiliki fleksibilitas pendanaan yang kuat untuk mengakses sumber pendanaan eksternal. Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya.
Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat perusahaan mencerminkan dukungan pemerintah yang kuat kepada APIA karena peran penting bandara, posisi kompetitif perusahaan yang kuat sebagai operator bandara terbesar nasional, dan sumber pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh leverage keuangan yang tinggi.
|Baca juga: Peringkat Angkasa Pura I Diturunkan Jadi idAA+ dengan Outlook Negatif
Peringkat dapat diturunkan jika tingkat pemulihan usaha lebih lambat dari ekspektasi atau jika APIA menjadi lebih agresif dalam mendanai belanja modal. Penurunan fleksibilitas keuangan untuk memperoleh sumber pendanaan juga dapat memicu penurunan peringkat. Peringkat juga dapat diturunkan jika kami melihat komitmen pemerintah dalam memberikan dukungan kepada APIA melemah yang dapat diindikasikan dengan penurunan signifikan dalam kendali atas APIA.
Prospek peringkat dapat direvisi menjadi stabil apabila perusahaan mulai beroperasi dan menghasilkan pendapatan secara normal dan berkelanjutan yang juga bergantung kepada ekspektasi pemulihan ekonomi dan distribusi dari vaksin untuk mengendalikan wabah.
Sebagai badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang bandara dan jasa terkait bandara, PT Angkasa Pura II (Persero) mengoperasikan 20 bandara, termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (Banten), yang merupakan bandara terbesar dan gerbang utama Indonesia, Bandara Internasional Kualanamu di Sumatera Utara, dan juga yang baru dioperasikan oleh Perusahaan yaitu Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga. Pada tanggal 31 Maret 2021, PT Angkasa Pura II (Persero) dimiliki 100% oleh Pemerintah Indonesia. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News