Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat “idAA+“ kepada PT Angkasa Pura II (APIA), dan merevisi prospek peringkat menjadi “stabil” dari sebelumnya “negatif”.
Melalui keterangan resminya, Pefindo mengungkapkan bahwa perubahan ini mencerminkan perbaikan jumlah trafik yang berkelanjutan seiring dengan adanya relaksasi pembatasan akibat pandemi Covid-19, karena APIA mencatat trafik penumpang sebesar 27,9 juta pada semester pertama tahun 2022 (1H2022) dibandingkan dengan 16,1 juta pada semester pertama tahun 2021 (1H2021) atau sama dengan 73% pertumbuhan secara tahunan.
Pefindo juga menegaskan peringkat idAA+ untuk Obligasi I/2016 dan Obligasi Berkelanjutan I/2018 APIA. Peringkat perusahaan mencerminkan dukungan pemerintah yang kuat kepada APIA karena peran penting bandara, posisi kompetitif perusahaan yang kuat sebagai operator bandara terbesar nasional, dan sumber pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh leverage keuangan yang tinggi.
|Baca juga: Terdampak Pandemi Covid-19, Outlook Angkasa Pura II Dipertahankan Negatif
“Kami dapat meningkatkan peringkat jika APIA secara konsisten mencapai proyeksi pendapatan dan/atau EBITDA dan meningkatkan profil keuangannya secara berkelanjutan. Peringkat dapat diturunkan jika APIA menjadi lebih agresif dalam membiayai belanja modalnya,” jelasnya.
Menurunnya fleksibilitas keuangan dalam memperoleh sumber pembiayaan juga dapat memicu penurunan peringkat. Peringkat juga dapat diturunkan jika Pefindo melihat bahwa komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan kepada APIA melemah.
Bergerak dalam bidang bandara dan jasa terkait bandara, APIA mengoperasikan 20 bandara, termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (Banten), yang merupakan bandara terbesar dan gerbang utama Indonesia, dan Bandara Internasional Kualanamu di Sumatera Utara. Per 30 Juni 2022, pemegang sahamnya adalah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) (99,99%) dan pemerintah (0,00%).
Melalui keterangan resminya, Pefindo mengungkapkan bahwa perubahan ini mencerminkan perbaikan jumlah trafik yang berkelanjutan seiring dengan adanya relaksasi pembatasan akibat pandemi Covid-19, karena APIA mencatat trafik penumpang sebesar 27,9 juta pada semester pertama tahun 2022 (1H2022) dibandingkan dengan 16,1 juta pada semester pertama tahun 2021 (1H2021) atau sama dengan 73% pertumbuhan secara tahunan.
Pefindo juga menegaskan peringkat idAA+ untuk Obligasi I/2016 dan Obligasi Berkelanjutan I/2018 APIA. Peringkat perusahaan mencerminkan dukungan pemerintah yang kuat kepada APIA karena peran penting bandara, posisi kompetitif perusahaan yang kuat sebagai operator bandara terbesar nasional, dan sumber pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh leverage keuangan yang tinggi.
|Baca juga: Terdampak Pandemi Covid-19, Outlook Angkasa Pura II Dipertahankan Negatif
“Kami dapat meningkatkan peringkat jika APIA secara konsisten mencapai proyeksi pendapatan dan/atau EBITDA dan meningkatkan profil keuangannya secara berkelanjutan. Peringkat dapat diturunkan jika APIA menjadi lebih agresif dalam membiayai belanja modalnya,” jelasnya.
Menurunnya fleksibilitas keuangan dalam memperoleh sumber pembiayaan juga dapat memicu penurunan peringkat. Peringkat juga dapat diturunkan jika Pefindo melihat bahwa komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan kepada APIA melemah.
Bergerak dalam bidang bandara dan jasa terkait bandara, APIA mengoperasikan 20 bandara, termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (Banten), yang merupakan bandara terbesar dan gerbang utama Indonesia, dan Bandara Internasional Kualanamu di Sumatera Utara. Per 30 Juni 2022, pemegang sahamnya adalah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) (99,99%) dan pemerintah (0,00%).
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts
Bisnis