Pefindo juga menaikkan peringkat Obligasi I Tahun 2020 menjadi idA- dari idBBB+ dan Sukuk I Tahun 2020 menjadi idA-(sy) dari idBBB+(sy). Pada saat yang sama, Pefindo juga memberikan peringkat idAAA(cg) untuk Obligasi II Tahun 2021 dan peringkat idAAA(cg)(sy) untuk Sukuk Ijarah II Tahun 2021 dan Sukuk Ijarah Jangka Menengah I. Obligasi II, Sukuk Ijarah II, dan Sukuk Ijarah Jangka Menengah I dijamin sepenuhnya oleh Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF, peringkat idAAA/stabil).
Dikutip dari keterangan resminya, Pefindo menjelaskan peningkatan peringkat mencerminkan posisi PLTM yang strategis di dalam grup PT Pertamina (Persero), tercermin dari adanya tambahan modal sebesar Rp2,38 triliun melalui PT Tuban Petrochemical Industries (Tuban Petro) pada Desember 2022 yang menaikan porsi kepemilikan Tuban Petro menjadi 91,7% dari sebelumnya 80% serta skema harga yang lebih baik bagi PLTM untuk memperoleh bahan baku.
|Baca juga: Pefindo Tegaskan Peringkat Polytama Propindo idBBB+
Tuban Petro juga memberikan komitmen utang pemegang saham maksimal sebesar US$71 juta. Peringkat perusahaan merefleksikan posisi PLTM yang penting dan strategis bagi Pertamina, integrasi vertikal yang kuat, dan permintaan yang tinggi atas produk polypropylene di pasar domestik. Peringkat dibatasi oleh leverage keuangan yang agresif, risiko atas pengembangan proyek baru, dan eksposur terhadap volatilitas harga komoditas.
Pefindo dapat menaikkan peringkat jika PLTM mampu meningkatkan posisi bisnisnya dengan merealisasikan rencana belanja modal untuk membangun fasilitas produksi yang baru, sekaligus memperkuat profil keuangannya, terutama struktur permodalan dan proteksi arus kas secara berkelanjutan.
Peringkat dapat diturunkan jika Pefindo berpandangan profil keuangan PLTM memburuk karena marjin laba yang lebih lemah dari yang diharapkan, yang disebabkan oleh fluktuasi harga bahan baku dan/atau menurunnya permintaan untuk produk petrokimia. Peringkat juga dapat diturunkan jika perusahaan menambah utang lebih tinggi dari yang diproyeksikan untuk membiayai ekspansi dan kebutuhan modal kerja, mengakibatkan profil keuangan menjadi lebih agresif.
PLTM adalah perusahaan petrokimia yang didirikan pada tahun 1993. Perusahaan ini memiliki pabrik polypropylene di Balongan, Jawa Barat, yang terletak di dekat kilang pertamina, dengan kapasitas 300.000 metrik ton per tahun.
Per 31 Desember 2022, pemegang saham Perusahaan adalah PT Tuban Petrochemical Industries (91,7%) dan Pasio Investment B.V. (8,3%). Sebagai penjamin, CGIF didirikan pada November 2010 yang merupakan bagian utama dari Asian Bond Market Initiative (ABMI), untuk mempromosikan perkembangan ekonomi dan stabilitas keuangan melalui perkembangan pasar obligasi domestik di kawasan ASEAN. Mandat ini diberikan oleh negara anggota yang terdiri dari negara-negara dalam ASEAN + 3 negara (Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea) dan Asian Development Bank (ADB).
CGIF didirikan sebagai trust fund dari ADB (peringkat AAA/Stabil dari Standard and Poor’s), yang memiliki arti bahwa walaupun secara operasional dan keuangan terpisah dari ADB, namun secara hukum bukan merupakan badan hukum yang terpisah. Kantor pusat CGIF berlokasi di Manila, Filipina, dan dalam menjalankan operasionalnya didukung oleh 60 karyawan pada Maret 2022.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News