Media Asuransi, GLOBAL – Salah satu ungkapan tertua dan paling sering diulang mengenai asuransi adalah, “Ini adalah urusan masyarakat”. Dengan munculnya dan pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI), orang mungkin bertanya-tanya apakah pepatah tersebut akan tetap benar.
Ada alasan kuat untuk meyakini bahwa asuransi akan selalu melibatkan campur tangan manusia dan hubungan antarmanusia, namun AI dan teknologi lainnya akan memainkan peran yang semakin berpengaruh, khususnya dalam penjaminan.
Assistant Vice President Cyber and Technology E&O Underwriting Munich Re Specialty Insurance, Benjamin Walker, mengatakan bahwa karena kemampuannya memilah data dalam jumlah besar, AI berpotensi mendukung tugas-tugas seperti penilaian, analisis, dan penetapan harga risiko. Fungsi inti underwriting ini adalah tindakan berulang yang menghabiskan banyak waktu bagi para profesional asuransi.
Kemampuan AI untuk meringankan pekerjaan yang berulang-ulang tersebut dapat membebaskan underwriter untuk mempertimbangkan risiko yang lebih rumit dan memberikan opini yang terinformasi dengan lebih cepat dan lebih akurat. Mari kita lihat lebih dekat seperti apa AI dalam underwriting.
|Baca juga: Underwriting Asuransi Cyber Masih Terjebak di Abad Kegelapan
Kurang dari 10 tahun yang lalu, teknologi di banyak lini asuransi masih belum sempurna. Bukan hal yang aneh bagi underwriter untuk mengelola pembukuan bisnisnya menggunakan spreadsheet yang diperbarui secara manual.
Penilaian risiko di era sebelum penjaminan berbasis data mengharuskan underwriter untuk menguraikan informasi tanpa selalu melihat gambaran keseluruhan, melepaskan simpul-simpul saat mereka menyelesaikan penelitiannya. Untungnya, beberapa tahun setelahnya, teknologi yang lebih canggih –termasuk AI– telah diterapkan dan dimanfaatkan dengan baik. Proses dan alat underwriting sekarang jauh lebih kuat dan terintegrasi.
AI saat ini digunakan untuk mengklasifikasikan risiko dan memilah pengajuan berdasarkan kode Sistem Klasifikasi Industri Amerika Utara (NAICS) atau kode Klasifikasi Industri Standar (SIC).
Ini menghemat waktu dan bermanfaat. Hal ini juga memberikan ‘mata kedua’ kepada underwriter yang mampu menandai informasi yang mungkin tidak ditangkap atau diklasifikasikan dengan benar. Memutuskan untuk menerima risiko dengan data yang hilang atau salah dapat mengakibatkan perusahaan asuransi secara signifikan menurunkan harga risiko tersebut atau secara tidak sengaja mengambil risiko di luar keinginan perusahaan.
Dalam penjaminan risiko dunia maya, misalnya, AI banyak digunakan untuk melakukan pemindaian infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki publik. Dengan data ini, alat AI menghasilkan skor risiko berdasar kerentanan yang ditemukan melalui pemindaian. Semua ini terjadi dengan cepat, menyajikan wawasan yang dapat dicerna yang menjadi dasar pengambilan keputusan underwriter. AI dapat menganalisis data kerugian untuk berbagai vektor ancaman, menentukan skor median risiko, dan memungkinkan penjamin emisi menerapkan skala harga yang berbeda untuk akun di atas atau di bawah skor tertentu.
Pentingnya keahlian manusia
Tidak ada keraguan bahwa AI yang diterapkan dengan benar dapat menghemat waktu secara signifikan bagi underwriter manusia. Penghematan waktu memungkinkan manusia untuk menerapkan keahlian mereka pada situasi risiko lain yang lebih kompleks, dan untuk mengembangkan produk cakupan baru atau yang lebih baik.
|Baca juga: Artificial Intelligence Bisa Menggeser Pialang Asuransi Manusia?
Menghilangkan redundansi dan langkah-langkah manual dalam underwriting akan berarti lebih sedikit pekerjaan administratif, dan lebih cepatnya penawaran, pengikatan, dan penerbitan polis. Semua itu akan menghasilkan peningkatan produktivitas.
Meskipun AI bisa dibilang cukup canggih, penting untuk diingat bahwa kecerdasan dimulai dari pengetahuan manusia. Alat AI hanya akan seefektif keakuratan algoritmanya. Kesalahan dapat terjadi di manapun manusia bekerja, dan hal yang sama juga terjadi pada otomatisasi berbasis AI. Selain itu, underwriter yang ahli, memahami perbedaan halus dalam eksposur yang tidak bisa dilakukan oleh AI. Oleh karena itu, penting untuk bersikap progresif secara hati-hati dalam menerapkan teknologi baru.
Kombinasi AI dan keahlian manusia menawarkan resolusi terbaik untuk tantangan risiko di dunia maya dan teknologi underwriting E&O dan bidang lainnya. Keuntungan yang dimiliki oleh penjamin emisi adalah kemampuan untuk berbicara dengan rekan kerja dan membantu satu sama lain memvalidasi perspektif mereka mengenai risiko.
Aspek yang mudah diabaikan dan penting adalah nilai sentuhan pribadi dalam hubungan bisnis. Misalnya, daya tanggap penting bagi pemegang polis dan broker. Oleh karena itu, AI kemungkinan tidak akan menggantikan sisi kemanusiaan dalam bisnis manusia dan akan berfungsi sebagai alat yang berharga bagi underwriter.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News