1
1

Pembangunan Bendungan Cipanas Tuntas, Basuki: Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal!

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan akan memberikan kontribusi pada ketahanan air, pangan dan energi, serta memberi ruang pertumbuhan ekonomi.

“Selain sebagai sumber air irigasi untuk meningkatkan intensitas tanam, memasok kebutuhan air baku, dan pengendalian banjir dan energi (PLTA), bendungan juga dapat menjadi ikon atau landmark kawasan. Sehingga mampu membangkitkan destinasi wisata baru dan memicu pertumbuhan ekonomi lokal,” katanya, dikutip dari siaran persnya, Kamis, 11 Januari 2024.

|Baca: Rupiah Perdagangan Pagi Menguat di Rp15.550/US$

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menjelaskan pembangunan Bendungan Cipanas dimulai sejak November 2016 hingga selesai pada Desember 2023. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 251 juta m3 atau sekitar 10 kali lebih besar dari Bendungan Kuningan.

“Saat ini keterisian bendungan telah mencapai 10 persen dan terus bertambah volume tampungannya dalam musim hujan. Statusnya siap diresmikan,” jelas Endra.

Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung Dwi Agus Kuncoro mengatakan bendungan Cipanas memiliki manfaat suplai irigasi seluas 9.273 hektare untuk area pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu, khususnya di Daerah Irigasi (DI) Cipanas, Cikawung, dan Cibunut.

“Bendungan ini juga mampu memenuhi kebutuhan air baku sebesar 850 liter per detik di kawasan segitiga Cirebon-Patimban-Kertajati (Rebana) yang berada di Kabupaten Indramayu dan Sumedang,” kata Dwi Agus.

Meningkatkan intensitas tanam para petani

Dukungan air irigasi dari Bendungan Cipanas diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam para petani di Kabupaten Sumedang dan Indramayu dari sebelumnya menggunakan metode tadah hujan yang hanya menghasilkan satu kali panen dalam setahun menjadi 2-3 kali panen.

Sedangkan untuk pemenuhan air baku, telah didesain untuk kawasan industri di Kabupaten Sumedang sebesar 650 liter per detik dan kebutuhan air minum masyarakat di Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu sebesar 200 liter per detik.

|Baca: IHSG Pagi Merekah, 212 Saham Menghijau

Selain itu, Dwi Agus menambahkan, bendungan ini memiliki fungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 3 MW serta untuk pengendalian banjir. Bendungan ini bisa mereduksi 84 persen debit banjir atau sekitar 243 m3 per detik atau sepadan dengan mereduksi 700 hektare areal yang tergenang banjir.

“Diharapkan bendungan ini betul-betul bisa mendukung pengembangan kawasan Rebana, baik dari suplai irigasinya maupun manfaat non irigasi lainnya. Sehingga dapat memberikan dampak terhadap perkembangan ekonomi setempat. Terutama untuk pengembangan kawasan industri di daerah Sumedang bagian utara,” ujar Dwi Agus.

Bendungan Cipanas merupakan bendungan tipe urugan inti tegak yang dibangun setinggi 71 meter dengan panjang 361 meter dan luas genangan 1.316 hektare.

|Baca: Dolar AS Stabil, Bitcoin Anjlok

Pembangunan Bendungan Cipanas dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya-PT Jaya Konstruksi (KSO) untuk pembangunan tubuh bendungan. Kemudian PT Brantas Abipraya (Persero) untuk pembangunan infrastruktur pendukung dengan biaya pembangunan secara keseluruhan sebesar Rp2,06 triliun.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tarif 4 Ruas Tol Kelolaan Hutama Karya Ini Bakal Naik di 2024, di Mana Saja?
Next Post AIA Singapura Luncurkan Perlindungan Penyakit Kritis AIA UCC

Member Login

or