Media Asuransi, JAKARTA – Perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti (PropTech) Lamudi.co.idmemperoleh kenaikan penjualan properti online terbesar selama pameran tahunan Lamudi Property Fair (LPF) digelar dari 14 Juni – 31 Juli 2022.
Sebelumnya, LPF diselenggarakan secara online karena adopsi PropTech yang semakin umum ditemukan lintas generasi. Tercatat bahwa pencarian properti online kini juga diminati oleh generasi yang lebih mapan yaitu klasifikasi umur 45-54 dan bukan hanya menjadi preferensi demografi milenial dan generasi Z saja seperti pada awal PropTech hadir di sektor properti.
“Sangat mengesankan bahwa sekarang adopsi PropTech semakin lumrah bagi semua generasi pencari properti, kami mencatat kenaikan pengguna usia 45-54 di 2018 hingga 2022 hampir mencapai 250 persen dan hal ini menjadi sinyal positif yang mendorong digitalisasi sektor properti di Indonesia,” ungkap CEO Lamudi.co.id Mart Polam dalam siaran persnya, Kamis, 4 Agustus 2022.
|Baca juga: Lamudi Property Fair 2022 Diikuti 10 Developer Ternama
LPF yang diselenggarakan secara online juga memudahkan pencari properti untuk mendapat transparansi dan aksesibilitas informasi properti impiannya. Selain itu, konsultan properti juga tersedia pada LPF untuk memastikan pendekatan tetap dilakukan secara konsultatif seperti layaknya pameran properti offline, agar pencari properti lintas generasi bisa mendapatkan pengalaman yang menyeluruh.
“Semakin luasnya jangkauan Lamudi.co.id sebagai PropTech diikuti dengan pencarian hingga penjualan properti yang semakin umum dilakukan secara online, tidak diragukan lagi LPF tahun 2022 menjadi tahun kebanggaan tercatatnya rekor terbesar kenaikan penjualan sebesar 205% dibanding tahun 2021,” ungkap Michael Ignetius Kauw, VP Corporate Sales Lamudi.co.id.
Pada LPF keempat ini, Lamudi.co.id menghadirkan properti pilihan tepercaya dengan harga dan klasifikasi properti yang beragam sesuai dengan minat pencari properti lintas generasi. Dari opsi yang tersedia, LPF 2022 mencatat bahwa tiga penjualan tertinggi jatuh pada properti dengan harga Rp600-Rp700 juta (33,66 persen), diikuti oleh Rp300-Rp400 juta (21,29 persen) dan Rp800-Rp900 juta (9,41 persen).
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News