1
1

Pemerintah Sukses Terbitkan Samurai Bond JPY104,8 Miliar

Obligasi denominasi yen. | Foto: bareksa.com

Media Asuransi, JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia sukses melakukan transaksi penerbitan Surat  Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi Yen Jepang (Samurai Bond) sebesar JPY104,8 miliar pada tanggal 19 Mei 2023. Pada penerbitan kali ini terdapat empat seri yang diterbitkan yaitu RIJPY0526B tenor 3 tahun, RIJPY0528B tenor 5 tahun, RIJPY0530 tenor 7 tahun, dan RIJPY0533 tenor 10 tahun, yakni tenor 7 tahun dan 10 tahun adalah Blue Bonds. Rincian hasil penerbitan adalah sebagai berikut:

*TONA Yen Mid Swap (YMS) adalah suku bunga  acuan tetap JPY berdasarkan Tokyo Overnight Average Rate (TONA), yang digunakan setelah penghentian LIBOR JPY pada akhir tahun 2021. ** Blue Bonds

 

Dalam penerbitan kali ini, pemerintah juga sukses menerbitkan Surat  Utang Negara (SUN) Blue Bonds untuk pertama kalinya berdenominasi Yen Jepang (Samurai Bond) sebesar JPY20,7 miliar dengan tenor 7 tahun dan 10 tahun. Transaksi ini menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia terhadap sustainable financing, khususnya dalam rangka pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus kemajuan signifikan untuk blue financing. Penerbitan Blue Bonds ini juga sejalan dengan strategi pembiayaan Pemerintah untuk mendiversifikasi instrumen pembiayaan serta memperluas basis investor.

|Baca juga: Emisi Samurai Bond Pemerintah Indonesia Diganjar Peringkat BBB dari Fitch

Penerbitan Blue Bonds ini mengacu pada SDGs Government Securities Framework (SDGs Framework) yang disusun Pemerintah pada tahun 2021 yang telah mendapatkan Second Party Opinion dari CICERO dan IISD. SDGs Framework serta kebijakan blue financing juga telah disosialisasikan kepada para calon Investor Jepang. Transaksi penerbitan Blue Bonds di pasar Jepang ini mendapat sambutan yang sangat baik dari para investor.

Penerbitan Samurai Bond kali ini ditujukan untuk pembiayaan defisit APBN 2023, dan dana hasil penerbitan Blue Bonds untuk mendanai proyek-proyek yang masuk kualifikasi Eligible SDGs Expenditures dalam SDGs Framework. Sektor-sektor yang memenuhi syarat diseleksi melalui mekanisme Climate Budget Tagging untuk menandai belanja SDGs yang memenuhi syarat Blue Focus.

Penerbitan Blue Bonds ini didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian/Lembaga yang memiliki proyek sebagai underlying, serta United Nations Development Programme (UNDP).

“Penerbitan Blue Bonds akan melengkapi portofolio pembiayaan APBN dan menunjukkan semakin kuatnya komitmen Pemerintah terhadap pembiayaan berkelanjutan. Selain itu, kami juga mengharapkan bahwa penerbitan Blue Bonds akan membuka alternatif pembiayaan biru lainnya untuk Indonesia,” ujar Suminto, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan.

“Kami menyambut positif penerbitan Sovereign Blue Bonds pertama di dunia berdasarkan ICMA Principles ini. Keberhasilan penerbitan ini tidak terlepas dari sinergi yang erat antara Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Kementerian Teknis terkait dalam mempersiapkan penerbitan Samurai Blue Bonds. Kami berharap penerbitan Samurai Blue Bonds ini menjadi salah satu show best practices blue financing pada keketuaan Indonesia di ASEAN dan Pertemuan Tingkat Tinggi Negara Pulau dan Kepulauan (AIS Forum) pada akhir tahun 2023,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi.

“Indonesia kembali menunjukkan komitmen terhadap sustainable financing khususnya blue financing yang dapat mensinergikan keseimbangan antara ekonomi dan ekologi serta mengimplementasikan penggunaan sumber daya laut yang berkelanjutan sambil tetap memperhatikan kapasitas lingkungan dan pencapaian SDGs. Kami berharap penerbitan Samurai Blue Bonds ini dapat mendorong percepatan pembangunan sektor maritim dan kelautan dalam konsep Blue Economy yang lebih baik dan berkelanjutan,” ujar Vivi Yulaswati, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Penerbitan perdana Blue Bonds ini kembali mempertegas kepemimpinan Indonesia dalam ekonomi berkelanjutan di pasar global sebagai negara pertama di dunia yang menerbitkan Blue Bonds yang sejalan dengan standar International Capital Market Association (ICMA principles.

Joint Lead Arrangers dalam transaksi ini adalah Daiwa Securities Co Ltd, Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co Ltd, Mizuho Securities Co Ltd, dan SMBC Nikko Securities Inc.

 

Editor: S. Edi Santosa

 

 

 

 

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BRI Insurance (BRINS) Raih Peringkat idAA Stabil dari Pefindo
Next Post Kemenkeu Tetapkan PMK No. 49 Tahun 2023 untuk Jaga Efisiensi dan Efektifitas APBN

Member Login

or