Media Asuransi, JAKARTA – Hajatan Pemilu Presiden yang akan digelar pada tahun 2024 diperkirakan akan mendorong pertumbuhan laba emiten sektor consumer non-cyclicals dan keuangan.
Melalui Daily Write Up bertajuk Indonesia Strategy – 2023 Outlook: Election boosters, analis Mirae Sekuritas, Hariyanto Wijaya, menjelaskan bahwa saham Indonesia menjadi safe harbour. Meskipun saham global cenderung bergejolak di tahun 2023, saham Indonesia akan lebih baik di tahun 2023 didukung oleh pertumbuhan laba bersih yang berkelanjutan, berkat dampak positif dari belanja konsumen pra-pemilu.
“CCI (Indeks Keyakinan Konsumen) selalu menunjukkan tren naik selama empat pemilihan presiden sejak tahun 2000. Peningkatan CCI seharusnya meningkatkan konsumsi konsumen,” jelasnya.
|Baca juga: Calon Emiten Baru BEI Bakal Raup Rp1 Triliun, Ini Profilnya
Hariyanto menetapkan skenario dasar untuk target IHSG akhir tahun 2023 di 7.880 (potensi naik sekitar 11% dari IHSG di 7.081 pada 30 November 2022) didukung oleh pertumbuhan laba bersih yang berkelanjutan dan preferensi investor untuk kelas aset ekuitas pasar berkembang.
Menurutnya, pilihan sektor strategis adalah sektor consumer non-cyclicals dan keuangan. Dia menjelaskan, consumer non-cyclicals dipilih karena marjin keuntungannya akan meningkat dan laba bersihnya akan mengalami pertumbuhan yang bagus sebagai dampak harga jual yang lebih tinggi dan dari harga komoditas pertanian yang turun sejak Juli 2022.
“Kami menyukai sektor keuangan karena kami memperkirakan pertumbuhan laba bersih bank akan terus kuat di tahun 2023 didukung oleh pertumbuhan kredit dan NIM yang lebih tinggi, dan provisi yang lebih rendah di 2023 yang akan mendukung pertumbuhan laba bersih,” jelasnya.
Hariyanto menambahkan tiga consumer non-cyclicals, yaitu ICBP, INDF, and MYOR, ke stock picks bulanannya. Stock pick condong ke bank, pertambangan batu bara, dan consumer non-cyclicals, yaitu BMRI, BBRI, BTPS, BNGA, ITMG, INDF, ICBP, dan MYOR.
Per 5 Desember, stock pick dengan bobot yang sama menghasilkan akumulasi return 79,9% (vs akumulasi return IHSG 9,3%) sejak dimulainya monthly stock pick kami pada Agustus 2019. “Oleh karena itu, stock picks kami mengungguli IHSG sebesar 70,6%,” tuturnya.
Editor: Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News