Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan hukum global, Clyde & Co, menilai meningkatnya jumlah kendaraan listrik dan hibrida akan membawa tekanan baru bagi otoritas dan industri asuransi.
Kerris Dale dan Mark Hemsted, Partner Clyde & Co menerangkan tahun 2022 adalah tahun di mana kendaraan listrik (EV) dan hibrida menjadi kekuatan yang signifikan di jalan raya Inggris Raya. Berdasarkan data dari Society of Motor Manufacturers and Traders, tahun ini adalah tahun pertama di mana gabungan penjualan EV dan hybrid menyumbang lebih dari setengah penjualan mobil baru. Tetapi jumlah EV yang terus meningkat menciptakan tantangan bagi perusahaan asuransi dan negara secara keseluruhan.
Pemangku kepentingan di sektor kendaraan listrik mungkin akan mempertanyakan keputusan Kanselir untuk menghapus pembebasan cukai kendaraan listrik mulai tahun 2025. Mengingat salah satu tujuan utama pemerintah adalah bergerak menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan dan netral karbon, penghapusan insentif ini untuk beralih ke sebuah EV mungkin tampak sebagai langkah mundur. “Hal ini sangat relevan mengingat kenaikan tajam harga listrik tahun ini akan berdampak signifikan pada biaya/manfaat jangka panjang dari memiliki dan menjalankan EV.”
|Baca juga: Asuransi Kendaraan Listrik di Korea Meningkat Signifikan
Dari perspektif asuransi, EV adalah bagian teknik yang lebih teknis dan kompleks daripada rekan mereka yang berbasis mesin pembakaran. Infrastruktur yang tersedia saat ini untuk perbaikan dan servis cukup tipis dan dimiliki terutama oleh produsen EV. Ini berarti perusahaan asuransi mungkin tidak dapat menggunakan jaringan perbaikan mereka sendiri dan mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi, yang dapat berdampak pada harga asuransi kendaraan listrik.
Kemampuan untuk memperbaiki unit baterai EV juga menimbulkan kekhawatiran. Sebagian besar unit dibangun ke dalam sasis, yang berarti bahkan tabrakan kecil pun dapat menyebabkan kerusakan serius. Perbaikan mungkin tidak mungkin atau memakan biaya puluhan ribu pound, yang mungkin tidak ekonomis.
Oleh karena itu, penghapusan dapat meningkat frekuensinya. Dan, jika baterai dapat diganti, gangguan pada rantai pasokan global berarti penundaan dalam mendapatkan suku cadang baru, yang semakin meningkatkan biaya asuransi. Pilihan untuk daur ulang dan rekondisi baterai juga saat ini sangat terbatas.
Masalah rumit lainnya adalah mengelola risiko kebakaran dan pertanggungjawaban yang terkait dengan pengisian daya EV. “Jika, misalnya, sebuah EV diisi di garasi rumah dan kebakaran terjadi, apakah pemilik EV beralih ke asuransi motor atau rumahnya untuk mengajukan klaim? Intinya perlu diselesaikan dengan cepat agar pelanggan memiliki kejelasan.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News