Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Asset Sekuritas memperkirakan topline PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan tumbuh sebesar 14,1% sepanjang tahun 2022 terutama didukung oleh divisi distribusi dan nutrisinya.
Melalui Daily Write Up bertajuk Kalbe Farma (KLBF IJ) – Keep moving with innovations, analis Mirae Sekuritas, Christine Natasya, mengatakan bahwa penurunan GPM KLBF terutama disebabkan oleh penjualan tipe produk. Inisiatifnya untuk meningkatkan porsi obat generic menyebabkan penurunan GPM.
|Baca juga: Stabilkan Harga, Kalbe Farma (KLBF) Berencana Buyback Saham
Meskipun penurunan margin terus berlanjut, dia melihat pertumbuhan pendapatan perusahaan yang solid karena KLBF melanjutkan inovasi produknya di bidang farmasi, nutrisi, dan kesehatan konsumen. Perusahaan juga memperluas fokusnya pada inisiatif digital.
“Kami memperkirakan topline KLBF akan tumbuh sebesar 14,1% yoy pada 2022F, terutama didukung oleh divisi distribusi dan nutrisinya. Untuk pendapatan, nutrisi mencatat peningkatan 18,9% yoy dari basis yang rendah, didorong oleh pertumbuhan volume penjualan dan kenaikan ASP di 1Q22.”
Sebagai catatan, perusahaan menaikkan ASP pada akhir 1Q22. Christine yakin penurunan GPM nutrisi menjadi 51,3% di 1Q22 (vs. 52% di 1Q21) disebabkan penjualan produk yang lebih terjangkau (misalnya Zee & Chill Go Powder) untuk memenuhi kebutuhan pasar saat ini.
|Baca juga: EMITEN REVIEW: Kinerja Laba Kalbe Farma (KLBF) di Atas Ekspektasi Analis
Sementara itu, divisi distribusi dan logistik KLBF tumbuh sebesar 28,9% yoy di 1Q22. GPM distribusi juga turun menjadi 22,8% di 1Q22 (vs. 25,3% di 1Q21) karena campuran portofolio produk dari penjualan produk yang memiliki marjin lebih rendah. Meskipun pertumbuhan tinggi di 2021 (tumbuh sebesar 25,8% yoy), Christine memperkirakan penjualan distribusi akan bertumbuh 22% yoy di 2022F.
“Kami menyempurnakan perkiraan kami dan mempertahankan rating Buy pada KLBF. Target harga baru kami sebesar Rp2.100 didasarkan pada 28x P/E 2022F.”
Untuk mengimbangi penurunan marjin dari kontribusi unbranded products yang meningkat, KLBF berfokus ke pengembangan obat imuno-onkologi dan biosimilar sejak 2019, yang memiliki marjin lebih tinggi.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News