1
1

Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Naik 5,5 Persen

   Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan pendapatan premi asuransi jiwa pada kuartal kedua 2018 naik 5,5 persen menjadi Rp93,58 triliun dibanding periode sama 2017 yang dipicu meningkatnya perolehan premi bisnis baru. “Total pendapatan premi merupakan kontributor terbanyak atas total pendapatan industri asuransi jiwa, yakni sebesar 104,3 persen,” kata Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim di Jakarta, Senin (27/8/2018).

   Selain premi bisnis baru, total premi lanjutan juga menopang pendapatan premi karena tumbuh 2,4 persen dari Rp32,93 triliun pada kuartal II/2017 menjadi Rp33,7 triliun pada kuartal II/2018. Adapun untuk keseluruhan pendapatan premi tumbuh karena  bancassurance yang naik 9,5 persen (yoy) dan berkontribusi 44,9 persen terhadap total pendapatan premi yang sebesar Rp93,5 triliun.

   Selain itu, saluran keagenan naik 9,9 persen (yoy) dengan kontribusi 39,3 persen, dan distribusi alternatif turun 12,2 persen (yoy) dengan kontribusi 15,9 persen. Saluran keagenan juga menopang untuk pundi-pundi premi bisnis baru yang sebesar Rp59,8 triliun. “Sedangkan dari premi bisnis baru, hal ini ditopang oleh meningkatnya kinerja saluran distribusi keagenan sebesar 27,9 persen dan saluran bancassurance  naik 8,5 persen dengan masing-masing berkontribusi sebesar 27,5 persen dan 55,7 persen terhadap premi bisnis baru,” katanya.

   Namun, secara keseluruhan, total pendapatan industri asuransi jiwa pada kuartal II 2018 hanya mencapai Rp89,73 triliun atau turun 22,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. “Total pendapatan yang disebabkan nilai negatif dari hasil investasi yang cukup tinggi,” ujarnya.

   Dijelaskan, untuk pertumbuhan industri asuransi jiwa hingga kuartal II masih didorong oleh jenis produk asuransi terkait investasi (unitlink) yang berkontribusi seb3esar 59,5 persen dari total pendapatan premi yang sebesar Rp93,5 triliun. Sementara itu, produk tradisional berkontribusi 40,5 persen dari total premi. Untuk jumlah investasi, pada kuartal II/2018 tumbuh  2,4 persen menjadi Rp445,83 triliun. Kenaikan jumlah investasi menjadi kontributor utama dari kenaikan total aset sebesar 1,2 persen menjadi Rp499,96 triliun dibanding pencapaian periode yang sama 2017 senilai Rp493,99 triliun.

   Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menambahkan, sepanjang kuartal II/2018, total klaim dan manfaat yang ditarik mencapai Rp60,78 triliun atau meningkat 14,5 persen (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp53,08 triliun. Proporsi terbesar pembayaran klaim dan manfaat adalah dari klaim nilai tebus (surrender) yang mencapai 57,3 persen dari total klaim dan manfaat, yang meningkat 16,2 persen menjadi Rp34,8 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar rp29,96 triliun. “Peningkatan ini menandakan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat yang semakin tumbuh terhadap produk asuransi,” katanya.

   Togar melanjutkan, untuk klaim penarikan sebagian (partial withdrawal) berkontribusi sebesar 13,3 persen, naik 6,2 persen dibanding periode kuartal kedua tahun sebelumnya, dari rp7,61 triliun menjadi Rp8,08 triliun. Pada kuartal II/2018, klaim kesehatan (medical) tercatat naik 9,1 persen menjadi Rp4,72 triliun, dimana peningkatan ini didukung oleh meningkatnya klaim kesehatan kumpulan sebesar 8,7 persen dan klaim kesehatan perorangan 9,7 persen. Wik

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Asia Tenggara Role Model Bagi Industri Asuransi Global
Next Post Fitch Kukuhkan Peringkat Indonesia Pada Level Layak Investasi

Member Login

or