1
1

Penerbitan SBN Oversubscribed Hingga Rp69,95 Triliun

Ilustrasi Surat Utang negara. | Foto: Ist

Media Asuransi – Pemerintah meraih total permintaan mencapai Rp69,95 triliun dari penerbitan 7 seri Surat Berharga Negara (SBN) atau 2,3 kali oversubscribed dari target yang dipatok sebesar Rp30 triliun.

 Berdasarkan keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Rabu, 23 Juni 2021, pemerintah melaksanakan lelang Surat Utang Negara pada tanggal 22 Juni 2021 untuk seri SPN03210922 (new issuance), SPN12220331 (reopening), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0088 (reopening), FR0083 (reopening) dan FR0089 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Permintaan tertinggi tercatat pada FR0087 senilai Rp27,81 triliun dengan rentang yield 6,5%-6,75%, diikuti FR0086 senilai Rp24,29 triliun dengan rentang yield 5,3%-5,56%.

|Baca juga: Pemerintah Tawarkan SBN Perdana Tahun 2021 (ORI019) dengan Tingkat Kupon 5,57 Persen

 Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, menjelaskan bahwa incoming bids pada lelang kemarin cukup solid di tengah kondisi pasar global dan domestik yang sedang volatil pascarilis hasil FOMC meeting minggu lalu.

 Di pasar domestik, kondisi likuiditas sektor keuangan masih relatif tinggi tercermin dari bids yang masuk pada lelang kemarin yang mencapai Rp69,95 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan target lelang SUN yang diumumkan. Demand yang masuk didominasi oleh tenor 5 dan 10 tahun, yaitu sebesar 74,5% dari total bids.

Dia mengungkapkan proporsi partisipasi investor domestik meningkat pada lelang kemarin, yaitu mencapai 81,3% apabila dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya yang sebesar 80,9% dari total incoming bids. Sementara itu, sekitar 18,7% bids berasal dari investor asing, yang utamanya berada pada tenor 5 dan 10 tahun.

|Baca juga: Infovesta: Pasar Saham dan SBN Masih Bergerak Fluktuatif

Lebih lanjut, Deni menjelaskan bahwa pada lelang SUN kali ini terdapat penurunan weigthed average yield (WAY) terbesar pada tenor 5 tahun yaitu mencapai 11 bps dibanding pada lelang sebelumnya. Namun secara umum, terdapat kenaikan WAY Obligasi Negara yang dilelang sebesar 4-20 bps dibandingkan pada lelang sebelumnya.

Dengan mempertimbangkan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, yield/imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder, serta pemenuhan supply SUN dari pasar perdana, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp30 triliun (bid to cover ratio sebesar 2,3 kali). Dengan jumlah SUN yang dimenangkan tersebut, pemerintah tidak memerlukan penyelenggaraan lelang SUN tambahan (green shoe option),” pungkasnya. Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sindikasi HSBC Dukung Pembiayaan Satelit SATRIA 
Next Post SoftBank Ventures Asia (SBVA) Suntik Modal VoyagerX

Member Login

or