1
1

Penetrasi dan Densitas Asuransi per Kuartal I/2021 Kompak Naik

Media Asuransi – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat penetrasi asuransi yang menggambarkan kontribusi premi bruto terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I/2021 meningkat sebesar 0,14% menjadi 3,06% dari posisi periode yang sama tahun lalu sebesar 2,88%.

Berdasarkan laporan triwulanan OJK yang dikutip Media Asuransi, Kamis, 22 Juli 2021, peningkatan tersebut terjadi lantaran nominal PDB sebagai bilangan pembagi dari premi bruto mengalami penurunan pada kuartal I/2021 yaitu menjadi Rp15.434,15 triliun dari posisi kuartal I/2020 sebesar Rp15.833,94 triliun. Sementara itu, dari sisi nilai premi bruto justru mengalami peningkatan menjadi Rp472,58 triliun pada kuartal I/2021 dari kuartal I/2020 sebesar Rp456,70 triliun.

 |Baca juga: Memanfaatkan Peluang untuk Penetrasi Produk Asuransi

Sementara itu, densitas asuransi yang menggambarkan rata-rata pengeluaran tiap penduduk untuk pembayaran premi asuransi pada kuartal I/2021 tercatat naik sebesar 1,24% menjadi Rp1,75 juta per tahun. Jumlah penduduk pada kuartal I/2021 tercatat sebesar 270 juta jiwa atau naik dari posisi kuartal I/2020 sebanyak 265 juta jiwa.

Pada kuartal I/2021, OJK mencatat aset industri asuransi naik 2,92% (qtq) menjadi Rp1.450,85 triliun. Kenaikan tersebut diiringi dengan kenaikan jumlah investasi sebesar 0,77% menjadi Rp1.214,97 triliun. Portofolio investasi yang mengalami kenaikan terbesar adalah Surat Berharga Negara yang naik sebesar Rp20,49 triliun dan obligasi juga reksa dana yang naik sebesar masing-masing Rp4,36 triliun dan Rp3,25 triliun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

|Baca juga: Perlu Dukungan untuk Lakukan Penetrasi Pasar Asuransi

Kenaikan Surat Berharga Negara tersebut sebagian besar berasal dari BPJS sebesar Rp13,80 triliun dan asuransi jiwa sebesar Rp3,47 triliun. Sementara itu, bila dilihat dari jenis industri asuransi, asuransi jiwa menjadi penggerak utama meningkatnya jumlah investasi dengan kenaikan sebesar Rp5,51 triliun dibandingkan kuartal sebelumnya.

Dari sisi kinerja industri asuransi secara agregat, pendapatan premi menunjukkan kenaikan jika dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Pendapatan premi asuransi meningkat sebesar 9,79% (yoy) menjadi Rp134,59 triliun. Komposisi pendapatan premi didominasi oleh BPJS dengan porsi sebesar 39,53%, diikuti oleh asuransi jiwa sebesar 37,79%, serta asuransi umum dan reasuransi sebesar 20,58%. Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 22 Juli 2021
Next Post NH Sekuritas: Pasar Cermati Pengumuman Suku Bunga BI

Member Login

or