1
1

Peningkatan Prompt Manufacturing Index Diprakirakan Berlanjut di Kuartal II/2022

Beberapa pekerja sedang melakukan produksi mesin. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja sektor industri pengolahan pada kuartal I/2022 terindikasi meningkat dan berada pada fase ekspansi. Hal ini tercermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) sebesar 51,77 persem, lebih tinggi dari 50,17 persen pada kuartal IV/2021, dan berada dalam fase ekspansi (indeks > 50). Peningkatan kinerja sektor industri pengolahan diprakirakan berlanjut pada kuartal II/2022. PMI-BI kuartal II/2022 diprakirakan meningkat lebih tinggi menjadi sebesar 56,06 persen.

Peningkatan PMI-BI pada kuartal I/2022 tersebut terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI-BI, dengan indeks tertinggi pada komponen volume total pesanan, volume produksi, dan volume persediaan barang jadi. “Perkembangan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan sektor Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang positif dan meningkat dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 0,84 persen,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 18 April 2022.

Peningkatan kinerja sektor industri pengolahan diprakirakan berlanjut pada kuartal II/ 2022, didorong seluruh komponen pembentuknya terutama volume produksi, diikuti volume total pesanan, volume persediaan barang jadi, dan jumlah karyawan. Mayoritas subsektor diprakirakan meningkat, dengan indeks tertinggi pada subsektor makanan, minuman dan tembakau (58,46 persen), subsektor kertas dan barang cetakan (56,70 persen), serta subsektor tekstil, barang kulit dan alas kaki (56,29 persen).

|Baca juga: PMI Manufaktur Indonesia Maret 2022 Menguat Lagi

Berdasarkan komponen pembentuknya, peningkatan PMI-BI pada kuartal I/2022 terjadi pada mayoritas komponen, terutama komponen volume total pesanan, volume produksi, dan volume persediaan barang jadi yang berada pada fase ekspansi dan tercatat meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya. Peningkatan PMI-BI pada kuartal I/2022, didorong oleh sejumlah aktivitas yang meningkat seiring dengan pelonggaran PPKM sehingga mningkatkan optimisme dan mendorong permintaan masyarakat.

Pada kuartal I/2022, volume produksi tercatat meningkat dan berada pada level ekspansi dengan indeks sebesar 53,81 persen, lebih tinggi dari 51,84 persen pada kuartal sebelumnya. Pada kuartal II/2022, volume produksi diprakirakan kembali meningkat dengan indeks sebesar 59,85 persen sejalan dengan prakiraan meningkatnya permintaan.

Komponen volume pesanan barang input tercatat berada dalam fase ekspansi dan mengalami peningkatan sejalan dengan meningkatnya volume produksi. Indeks volume pesanan barang input tercatat sebesar 54,33 persen pada kuartal I/2022, lebih tinggi dari 51,67 persen pada kuartal IV/2021. Pada kuartal II/2022, responden memprakirakan volume pesanan barang input akan meningkat dengan indeks sebesar 58,43 persen.

Volume persediaan barang jadi menunjukkan peningkatan pada kuartal I/2022 sejalan dengan kinerja volume produksi maupun volume pesanan barang input dengan indeks 53,59 persen atau berada pada fase ekspansi, meningkat dari 51,42 persen pada kuartal IV/2021.

Sementara itu, pada kuartal II/2022 komponen volume persediaan barang jadi diprakirakan meningkat dengan indeks 57,25 persen seiring dengan peningkatan volume produksi dan volume pesanan barang input. Peningkatan diprakirakan juga terjadi pada sejumlah subsector antara lain kertas dan barang cetakan, makanan, minuman, dan tembakau, serta tekstil, barang kulit, dan alas kaki.

Berdasarkan subsektor, peningkatan kinerja PMI-BI kuartal I/2022 terjadi pada mayoritas subsektor industri pengolahan. Sejumlah subsektor tercatat berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada subsector kertas dan barang cetakan (56,36 persen), makanan, minuman, dan tembakau (53,47 persen), tekstil, barang kulit, dan alas kaki (53,29 persen), serta barang kayu dan hasil hutan lainnya (50,44 persen).

Pada kuartal II/202, kinerja PMI-BI diprakirakan kembali mengalami peningkatan pada seluruh subsektor. Peningkatan tertinggi pada subsektor makanan, minuman, dan tembakau (58,46 persen, kertas dan barang cetakan (56,70 persen), dan tekstil, barang kulit dan alas kaki (56,29 persen).

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MNC Energy (IATA) Akuisisi 85% Saham Perusahaan Migas di Papua Barat
Next Post Ingin Kuliahkan Anak ke Luar Negeri, Siapkan dengan Investasi yang Pas

Member Login

or