Direktur Utama PT Phapros Tbk, Hadi Kardoko, mengatakan bahwa Antimo Group, salah satu produk unggulan dari emiten berkode saham PEHA tersebut mencatat pertumbuhan yang positif selama tahun 2022.
“Pada semester pertama kemarin, pertumbuhan penjualan Antimo mencapai lebih dari 100 persen dibandingkan tahun 2021. Kemudian, di awal kuartal IV/2022 ini, yaitu di November, Antimo dan produk turunan yang menyasar segmen travel convenience juga tumbuh diatas 130 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kami pun optimistis, di Desember ini penjualannya semakin meningkat karena libur Natal dan Tahun Baru,” tuturnya saat dihubungi di Jakarta, 15 Desember 2022.
|Baca juga: Phapros Gandeng Perusahaan Korea Selatan, Kerja Sama Ekspor–Impor
Sebagai produk yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia yang sering mengalami motion sickness (mabuk perjalanan), Antimo merupakan living legend brand yang telah berusia genap 50 tahun di 2022 ini serta memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap kinerja penjualan Phapros selama ini.
Pada 2023 nanti, tambah Hadi, Phapros akan melakukan berbagai inovasi berbasis riset untuk memproduksi beragam obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dan berpotensi untuk diekspor ke negara-negara lain, termasuk menjadikan commercial excellence, operational excellence, financial excellence, dan digitalisasi sebagai bagian dari strategi lanjutan dari tahun ini.
“Kami konsisten untuk menciptakan produk berbasis kebutuhan, bukan sekedar mengikuti tren padahal tidak dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai perusahaan milik negara, tentu kami turut bertanggung jawab memberikan kinerja yang terbaik dengan inovasi terbaik sehingga dampaknya tidak saja dirasakan oleh masyarakat yang mengkonsumsi obat-obat dari Phapros, tapi juga negara yang mendapatkan pemasukan dari kinerja perusahaan,” tuturnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News