Media Asuransi, JAKARTA – Emiten sawit di bawah naungan Grup Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) melaporkan penurunan penjualan sebesar 10% pada 2023 menjadi Rp16 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian perseroan yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 (FY2023). Pada FY2023, produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti mencapai 2,78 juta ton, turun 1% yoy dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi CPO turun 4% yoy menjadi 708.000 ton.
SIMP mencatat penjualan sebesar Rp16 triliun di FY2023, turun 10% yoy terutama karena turunnya harga jual rata-rata produk sawit dan produk Minyak & Lemak Nabati (EOF) yang sebagian diimbangi oleh kenaikan volume penjualan produk sawit dan produk EOF bermerek.
|Baca juga: Laba Salim Ivomas (SIMP) Naik 59% pada 9 Bulan 2022
Dari sisi bottom line, perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp3,36 triliun, laba usaha Rp1,93 triliun dan core profit Rp1,17 triliun. Rasio pengungkit neto (net gearing) SIMP pada 31 Desember 2023 membaik menjadi 0,16x dibandingkan 0,26x pada 31 Desember 2022.
Mark Wakeford, Direktur Utama Grup SIMP mengatakan, sektor agribisnis pada FY2023 masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dampak cuaca dan harga komoditas yang turun. Produksi TBS inti kami dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung serta kegiatan peremajaan kelapa sawit.
“Grup SIMP tetap fokus memprioritaskan belanja modal terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur yang penting, peningkatan pengendalian biaya dan efisiensi, peningkatan produktivitas serta pengelolaan kegiatan operasi secara berkelanjutan,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip, Jumat, 1 Maret 2024.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
