Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat atau di akhir pekan terpantau berakhir di zona negatif. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan sore terpantau melemah ketimbang pagi tadi di Rp16.196 per US$.
IHSG Jumat, 26 April 2024, perdagangan sore ditutup di 7.036, melemah 119 poin atau setara 1,6 persen ketimbang pagi tadi di 7.155. Level tertinggi di 7.155 dan terendah di 7.036. Volume perdagangan hari ini tercatat 16 miliar lembar saham senilai Rp14 triliun. Sebanyak 153 saham menguat, 422 saham melemah, dan 203 saham stagnan.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir tertekan di Rp16.210 per US$, melemah 22 poin atau setara 0,14 persen dengan year to date return 5,27 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.196 hingga Rp16.228 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.146 per US$.
Wall Street melemah
Di sisi lain, Wall Street melemah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), menyusul data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan. Kondisi itu terjadi karena induk Facebook Meta dan perusahaan besar lainnya anjlok setelah menghasilkan pendapatan.
|Baca juga: Kinerja Moncer, Laba BTN Syariah Melonjak 56,1% di Kuartal I
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir di 38.085 atau turun 1,0 persen tetapi sekitar 330 poin di atas sesi terendahnya. Lalu indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,5 persen menjadi 5.048. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi merosot 0,6 persen menjadi 15.611,76.
Perekonomian AS tumbuh 1,6 persen pada kuartal pertama, menurut data, jauh lebih lambat dari perkiraan karena belanja konsumen dan ekspor melambat. Analis juga menunjuk pada data inflasi yang tertanam dalam laporan PDB yang kemungkinan mempertahankan suku bunga tetap tinggi.
Sedangkan dolar AS sempat melemah terhadap yen pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal tersebut terjadi setelah data menunjukkan bahwa ekonomi terbesar di dunia ini tumbuh lebih lambat dari perkiraan pada kuartal pertama.
Dolar turun ke level 155,31 yen setelah data tersebut dirilis, namun pulih dan terakhir naik 0,2 persen pada 155,67 yen. Beberapa pelaku pasar melihat level 155 sebagai batas yang akan mendorong otoritas Tokyo untuk mengambil tindakan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News