Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat sore atau di akhir pekan berakhir di zona merah. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan terpantau stagnan ketimbang pagi tadi di Rp16.252 per US$.
IHSG Jumat, 31 Mei 2024, perdagangan sore ditutup di 6.970, melemah 63 poin atau setara 0,90 persen ketimbang pagi tadi di 7.034. Posisi tertinggi di 7.102 dan terendah di 6.959. Volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 30 miliar lembar saham senilai Rp35 triliun. Sebanyak 199 saham menguat, 372 saham melemah, dan 209 saham stagnan.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir stagnan di Rp16.252 per US$ dengan year to date return 5,55 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.236 hingga Rp16.262 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16,191 per US$.
Wall Street turun
Di sisi lain, bursa saham Wall Street turun untuk sesi kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kondisi itu terjadi menyusul penurunan peringkat dalam laporan pertumbuhan AS karena beberapa saham teknologi besar anjlok.
|Baca juga: Waskita Kebut Pembangunan Proyek Konektivitas Infrastruktur Jalan Tol IKN
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,9 persen menjadi 38.111. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,6 persen menjadi 5.235,48. Kemudian indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi anjlok 1,1 persen menjadi 16.737,08.
Anggota Dow, Salesforce, anjlok hampir 20 persen karena perusahaan teknologi tersebut menerbitkan hasil yang beragam dan menurunkan beberapa proyeksi setahun penuh. Beberapa perusahaan teknologi besar lainnya mengikuti penurunan Salesforce. Microsoft, induk Google, Alphabet, dan Amazon semuanya turun 1,5 persen atau lebih.
Sedangkan dolar AS turun tipis pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Pelemahan terjadi akibat imbal hasil treasury AS stabil, setelah mata uang tersebut naik ke level tertinggi dua minggu pada hari sebelumnya di tengah berkurangnya taruhan pada penurunan suku bunga Federal Reserve.
Indeks yang melacak mata uang AS terhadap mata uang utama lainnya naik ke 105,18 semalam, tertinggi sejak 14 Mei, namun terakhir turun 0,25 persen pada 104,87. Lonjakan dua hari sebesar 15 basis poin di atas 4,6 persen pada imbal hasil treasury jangka panjang membantu mendorong dolar lebih tinggi dengan meningkatkan daya tarik utang AS.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News