Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Senin terlihat tertekan ketimbang pembukaan pagi tadi di 7.335. Sepanjang hari ini indeks acuan saham Indonesia tak mampu menguat sejalan minimnya sentimen positif termasuk rilis perhitungan cepat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
IHSG Senin, 19 Februari 2024, perdagangan sore ditutup melemah di 7.296, turun 38 poin atau setara 0,53 persen. Posisi tertinggi di 7.339 dan terendah di 7.277. Volume perdagangan hari ini tercatat 16,97 miliar lembar saham senilai Rp9,99 triliun. Sebanyak 198 saham menguat, 336 saham melemah, dan 242 saham stagnan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan Senin terpantau menguat tipis ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.643 per US$. Meski cerah, namun belum ada katalis positif signifikan yang membuat mata uang Garuda kembali ke level Rp15.500 per US$.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir menguat ke level Rp15.631 per US$ dengan year to date return di 1,51 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.618 hingga Rp15.643 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.567 per US$.
|Baca juga: Bidik 35 Juta Pengunjung di 2024, Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Wisatawan
Di sisi lain, indeks S&P 500 dibuka menguat pada 5.003.14 dan melanjutkan momentumnya sepanjang hari serta ditutup naik 0,58 persen menjadi 5,029.73 pada 15 Februari, yang menandai rekor penutupan baru. Diharapkan, penguatan tersebut memberi efek positif berantai terhadap perekonomian.
Meskipun ada beberapa penurunan di sektor teknologi dengan Alphabet kehilangan 2,2 persen, Nvidia merosot 1,7 persen, dan Microsoft turun 0,7 persen, namun bank dan perusahaan energi menguat. Sementara Tesla naik lebih dari enam persen.
|Baca juga: Harjanto Tanuwidjaja Mundur, Berikut Profil Eli Wijanti yang Jadi Plt Dirut IFG
Imbal hasil treasury 10-tahun turun dua basis poin menjadi 4,23 persen, dengan swap The Fed sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga pada Juni. Penurunan penjualan ritel memberikan kelegaan bagi investor yang khawatir terhadap permintaan konsumen yang terlalu panas, terutama setelah kekhawatiran yang dipicu oleh kuatnya angka inflasi.
Dolar AS melemah
Sedangkan dolar AS melemah pada akhir perdagangan Jumat lalu waktu setempat (Sabtu WIB). Pelemahan terjadi di tengah kekhawatiran terhadap kekuatan ekonomi AS setelah harga produsen yang lebih tinggi dari perkiraan meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan berhenti menurunkan suku bunga setidaknya hingga pertengahan tahun.
Lebih lanjut, pasar saham AS akan tutup pada Senin waktu setempat (Selasa WIB) untuk libur Hari Presiden. Indeks dolar, yang mengukur nilai greenback versus enam mata uang utama, berada di jalur kenaikan minggu kelima berturut-turut. Terakhir naik 0,01 persen menjadi 104,26, dan naik sekitar 0,12 persen untuk minggu ini.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News