1
1

Penutupan Perdagangan: IHSG Kebakaran, Rupiah Perkasa di Rp16.257/US$

Ilustrasi | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan berakhir di zona merah. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan sore terlihat menguat ketimbang perdagangan pagi tadi di Rp16.269 per US$.

IHSG Senin, 8 Juli 2024, perdagangan sore ditutup di 7.250, melemah 2,3 poin atau setara 0,03 persen ketimbang pagi tadi di 7.253. Posisi tertinggi di 7.265 dan terendah di 7.215. Volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 18 miliar lembar saham senilai Rp10 triliun. Sebanyak 318 saham menguat, 256 saham melemah, dan 223 saham stagnan.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ditutup menguat ke Rp16.257 per US$, naik 20 poin atau setara 0,12 persen dengan year to date return 5,58 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.247 per US$ hingga Rp16.282 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.199 per US$.

IHSG di tren positif

Di sisi lain, IHSG terus melejit dengan tren positifnya yang naik sebesar 189,79 poin atau 2,69 persen dalam sepekan di akhir perdagangan pada Jumat, 5 Juli 2024. Sektor penopang laju IHSG terletak dua top gainers yakni IDX INDUST yang tumbuh 6,17 persen dan IDX ENERGY yang tumbuh positif 5,86 persen.

|Baca juga: Emil Hakim Ditunjuk Jadi Presiden Komisaris Pratama Mitra Sejati, Berikut Profilnya!

Sementara itu, dua sektor pemberat laju IHSG pada dua top losers yaitu IDX HEALTH yang minus sebesar 0,57 persen dan IDX INFRA yang terkoreksi 0,01 persen. Ada sejumlah sentimen yang membuat IHSG tumbuh positif pada minggu lalu, yakni data inflasi PCE Amerika Serikat di Mei yang turun ke level 2,6 persen secara YoY dari sebelumnya di level 2,7 persen.

Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menyebutkan sentimen selanjutnya yakni JOLTs Job Openings Amerika Serikat yang naik. “Pasar tenaga kerja semakin melemah, dengan lowongan kerja yang bertambah dan unemployment rate yang naik ke 4,1 persen,” tegasnya.

Adapun sentimen inflasi yang semakin mendekati target dan pasar tenaga kerja yang melemah menguatkan optimisme pasar untuk adanya pemangkasan suku bunga dua kali di tahun ini. Hal ini akan berpengaruh ke saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, seperti perbankan, teknologi, dan properti.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Premi Asuransi per Mei 2024 Tumbuh 8,89%
Next Post PSN Gandeng Elena Geo Kembangkan Sistem PNT Satelit Indonesia

Member Login

or