Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Senin terpantau melemah seiring minimnya katalis positif yang datang baik dari dalam maupun luar negeri. Para investor harus benar-benar cermat saat berinvestasi di pasar modal guna meminimalisir kerugian.
IHSG Senin, 5 Februari 2024, perdagangan sore ditutup tertekan ke posisi 7.198, melemah 40 poin atau setara 0,55 persen ketimbang pagi tadi di 7.239. Level tertinggi di 7.254 dan terendah di 7.186. Volume perdagangan hari ini 33 miliar lembar saham senilai Rp11 triliun. Sebanyak 200 saham naik, 335 saham melemah, dan 231 saham stagnan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan Senin terlihat menguat ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.720 per US$. Diharapkan sejumlah katalis positif bisa terus berdatangan untuk membawa mata uang Garuda kembali ke level Rp15.600 per US$.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir menguat ke posisi Rp15.708 per US$, menguat 48 poin atau setara 0,31 persen dengan year to date return di 2,01 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.690 hingga Rp15.725 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.616 per US$.
|Baca: Debat Capres Terakhir, Pengamat: 3 Capres Main Aman!
Di sisi lain, Wall Street menguat pada akhir perdagangan Jumat lalu waktu setempat (Sabtu WIB), karena prospek pendapatan yang kuat dan laporan ketenagakerjaan Januari yang meledak meningkatkan kepercayaan terhadap perekonomian AS. Kondisi itu meski Federal Reserve kecil kemungkinannya menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
Pendapatan yang solid dari Meta Platforms dan Amazon.com membantu meningkatkan indeks S&P 500 dan Indeks Komposit Nasdaq. Sementara kenaikan saham unggulan Dow Jones Industrial Average lebih tertahan. Ketiga indeks saham utama AS berada di jalur kenaikan mingguan keempat berturut-turut.
Dolar AS melonjak
Sedangkan indeks dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam tujuh minggu pada akhir perdagangan Jumat lalu waktu setempat (Sabtu WIB). Hal itu terjadi setelah data menunjukkan bahwa perusahaan menambahkan lebih banyak pekerjaan pada Januari dibandingkan dengan perkiraan.
Nonfarm payrolls meningkat sebesar 353.000 pada bulan lalu, mengalahkan ekspektasi para ekonom yang memperkirakan kenaikan sebesar 180.000. Penghasilan rata-rata per jam meningkat 0,6 persen setelah naik 0,4 persen pada Desember.
Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex Marc Chandler menyatakan hal ini menghancurkan ekspektasi. “Pasar telah semakin mengurangi kemungkinan pemotongan suku bunga pada Maret dan mengurangi jumlah pemotongan (yang diharapkan) yang akan dilakukan oleh The Fed tahun ini,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News