Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa berakhir di area hijau. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan sore ditutup melemah ketimbang pagi tadi di Rp16.210 per US$.
IHSG Selasa, 4 Juni 2024, perdagangan sore ditutup di 7.099, menguat 63 poin atau setara 0,90 persen ketimbang pagi tadi di 7.036. Posisi tertinggi di 7.149 dan terendah di 7.065. Volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 17 miliar lembar saham senilai Rp12 triliun. Sebanyak 291 saham menguat, 273 saham melemah, dan 214 saham stagnan.
Mengutip Investing, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ditutup melemah ke Rp16.242 per US$. Hari ini nilai tukar rupiah berada di posisi tertinggi di Rp16.264 per US$ dan terendah di Rp16.146 per US$. Sedangkan nilai tukar rupiah menurut Yahoo Finance, berada di posisi Rp16.156 per US$.
Wall Street beragam
Di sisi lain, bursa saham Wall Street mencatatkan kinerja beragam pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi itu terjadi karena investor mencoba mengabaikan data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan.
|Baca juga: Pertamina Genjot Penerapan Energi Hijau di IKN
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,3 persen menjadi 38.571,03. Indeks S&P 500 berbasis luas naik tipis 0,1 persen menjadi 5.283,40. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq yang berfokus pada teknologi naik 0,6 persen menjadi 16.828,67.
Sedangkan dolar AS tetap stabil pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Hal itu lantaran investor menyambut gagasan bahwa inflasi AS mungkin sudah cukup melambat sehingga Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada 2024. Sementara euro tenang menjelang perkiraan penurunan suku bunga oleh bank sentral Eropa di minggu ini.
Di antara mata uang emerging market, Rupee India dan Peso Meksiko menguat menyusul hasil exit poll pemilu di kedua negara. Rupee India, mata uang Asia dengan kinerja terbaik tahun ini, terakhir berada di level 83,118 per dolar karena jajak pendapat menunjukkan mandat yang cukup besar dan masa jabatan ketiga yang jarang bagi Perdana Menteri Narendra Modi.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, naik 0,1 persen menjadi 104,67. Indeks tersebut turun 1,56 persen di Mei namun naik tiga persen untuk tahun ini. Sedangkan sterling turun 0,2 persen menjadi US$1,2715, sementara euro melemah 0,12 persen menjadi US$1,0834.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News