1
1

Per April 2021, DPK Perbankan Tumbuh namun Kredit Masih Terkontraksi

Media Asuransi – Bank Indonesia mencatat perkembangan dana pihak ketiga (DPK) perbankan per April 2021 yang tumbuh dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, kredit perbankan di periode ini masih terkontransi, walau tak sedalam bulan sebelumnya.

 Data yang dikutip Media Asuransi dari laman Bank Indonesia, Kamis, 27 Mei 2021 menunjukkan bahwa DPK pada April tercatat Rp6.558,0 triliun atau tumbuh 11,5 persen year on year (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,5 persen yoy. Peningkatan DPK terjadi pada seluruh jenis simpanan baik giro, tabungan, maupun simpanan berjangka. Berdasar golongan nasabah, peningkatan simpanan terjadi pada nasabah perorangan maupun korporasi.

Tabungan tercatat meningkat, dari 10,2 persen yoy per Maret 2021 menjadi 12,8 persen yoy per April 2021, terutama di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur. Giro juga tumbuh meningkat dari 15,9 persen yoy per Maret 2021 menjadi 19,6 persen per April 2021, yang bersumber dari peningkatan simpanan giro di bank yang berada di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Peningkatan juga terjadi pada simpanan berjangka, dari 4,3 persen yoy per Maret 2021 menjadi 6,1 persen yoy per April 2021, terutama simpanan berjangka di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

|Baca juga: Himbara Akan Ekspansi Tiga Kali Lipat Dana Pemerintah yang Ditempatkan di Bank BUMN

Sementara itu, kredit yang disalurkan oleh perbankan pada April 2021 masih terkontraksi meskipun relatif membaik. Penyaluran kredit pada April 2021 tercatat sebesar Rp5.477,5 triliun, tumbuh negatif yakni -2,4 persen yoy, tidak sedalam kontraksi bulan sebelumnya yakni -3,7 persen yoy.

Perbaikan kinerja kredit perbankan disebabkan oleh peningkatan penyaluran kredit kepada debitur korporasi maupun individu. Kredit yang disalurkan kepada korporasi mengalami perbaikan dari -6,4 persen yoy per Maret 2021 menjadi -5,6 persen yoy per April 2021. Sementara itu, kredit kepada debitur perorangan tumbuh meningkat di bulan April 2021 menjadi sebesar 2,5 persen yoy, dibandingkan 0,7 persen yoy pada bulan Maret 2021.

Berdasarkan jenis penggunaan, perbaikan penyaluran kredit dipengaruhi oleh peningkatan penyaluran kredit investasi, kredit modal kerja, maupun konsumsi. Kredit investasi terkontraksi sebesar -2,9 persen yoy per April 2021, tidak sedalam kontraksi bulan sebelumnya sebesar -4,4 persen yoy. Perkembangan kredit investasi disebabkan oleh perbaikan penyaluran kredit pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan serta sektor industri pengolahan.

|Baca juga:Hasil Survei BI, Penjualan Properti Residensial Meningkat 

Kredit investasi sektor pertanian, peternakan, dan perikanan terkontraksi sebesar -0,5 persen yoy per April 2021. Membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya yakni -2,7 persen yoy, terutama kedit yang disalurkan untuk subsektor perkebunan kelapa sawit di Riau dan Kalimantan Selatan.

Sementara itu, kredit investasi sektor industri pengolahan pada April 2021 tumbuh sebesar -1,4 persen yoy. Tidak sedalam kontraksi bulan sebelumnya yang sebesar -4,1 persen yoy, khususnya pada industri logam dasarbesi dan baja di Banten dan DKI Jakarta.

Kredit modal kerja mengalami perlambatan kontraksi, dari -4,9 persen yoy per Maret 2021 menjadi -3,8 persen yoy per April 2021, terutama di sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan hotel dan restoran (PHR). Kredit modal kerja sektor industri pengolahan per April 2021 tumbuh negatif yakni -7,3 persen yoy, tidak sedalam penurunan bulan sebelumnya yang sebesar -9,0 persen yoy. Perkembangan tersebut terutama terjadi pada kredit modal kerja untuk industri minyak goreng dari kelapa sawit mentah di wilayah Sumatera Utara dan DKI Jakarta.

|Baca juga: Hindari Kerugian, Kenali Ciri-ciri Investasi Ilegal

Sementara itu, kredit modal kerja sektor PHR tumbuh negatif sebesar -1,3 persen yoy. Kondisinya membaik dibandingkan per Maret 2021 sebesar -3,5 persen yoy, terutama dari realisasi kredit KMK sub sektor perdagangan di DKI Jakarta dan Jawa Barat

Kredit konsumsi tercatat tumbuh positif sebesar 0,3 persen yoy per April 2021, membaik dari sebelumnya tumbuh negatif yakni sebesar -1,0 persen yoy. Perbaikan penyaluran kredit konsumsi disebabkan oleh akselerasi penyaluran kredit KPR dan kredit multiguna.

Sejalan dengan tren perbaikan kredit, penyaluran kredit sektor properti juga tercatat meningkat, dari 4,3 persen yoy per  Maret 2021 menjadi 4,5 persen yoy per April 2021, terutama pada kredit KPR atau KPA (kredit pemilikan apartemen).

|Baca juga: Grant Thornton: Lebaran 2021 dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

KPR/KPA Kembali mengalami peningkatan, dari 4,3 persen yoy per Maret 2021 menjadi 5,5 persen yoy per April 2021, terutama didorong oleh peningkatan KPR tipe 22 sampai dengan tipe 70 di Jawa Barat dan Banten.

Di sisi lain, kredit konstruksi dan kredit real estate tumbuh melambat. Kredit konstruksi melambat dari 6,2 persen yoy, menjadi 5,1 persen yoy per April 2021, terutama pada kredit untuk bangunan jalan tol.

Sementara itu, kredit real estate mengalami perlambatan, dari 0,5 persen yoy per Maret 2021 menjadi 0,2 persen yoy per April 2021, terutama pada gedung perbelanjaan yakni mal dan plaza.

Penyaluran kredit pada UMKM per April 2021 mencatat perbaikan dengan pertumbuhan -0,5 persen yoy dibandingkan bulan sebelumnya -2,7 persen yoy, sejalan dengan perbaikan kredit skala UMKM. Kredit usaha kecil dan menengah menunjukkan peningkatan masing-masing sebesar 10,4 persen yoy dan 8,3 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,7 persen yoy dan 7,9 persen yoy. Sementara itu kredit skala mikro per April 2021 masih mengalami kontraksi sebesar -27,2 persen yoy, membaik dari bulan sebelumnya yang sebesar -27,8 persen yoy.

Berdasar jenis penggunaan, perbaikan perkembangan kredit UMKM terjadi pada seluruh jenisnya, yakni kredit modal kerja dan kredit investasi. Edi   

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Hasil Survei BI, Penjualan Properti Residensial Meningkat
Next Post Tax Amnesty Jilid II Rugikan Perekonomian Indonesia

Member Login

or