Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin pagi atau di awal pekan terlihat bergerak di area merah. Para investor bisa mengambil kesempatan pelemahan itu dengan mencari sejumlah saham yang terdiskon untuk diakumulasi.
IHSG Senin, 26 Februari 2024, perdagangan pagi dibuka di posisi 7.295 dan tak lama melemah ke 7.278. Posisi tertinggi di 7.295 dan terendah di 7.252. Volume perdagangan pagi tercatat 3,56 miliar lembar saham senilai Rp1,78 triliun. Sebanyak 208 saham menguat, 247 saham melemah, dan 235 saham stagnan.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka melemah di posisi Rp15.623 per US$ dengan year to date return 1,53 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.620 hingga Rp15.636 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.500 per US$.
|Baca juga: POJK 23/2023 Wajibkan Agen Asuransi Terdaftar, OJK: Kalau Bermasalah Kita Cabut Izinnya!
Sementara itu, dua dari tiga indeks utama Wall Street naik tipis pada akhir perdagangan Jumat lalu waktu setempat (Sabtu WIB) untuk mencapai rekor baru. Kondisi tersebut lantaran investor berupaya mengambil keuntungan yang telah mereka kumpulkan minggu ini karena reli pasar yang dipicu oleh hasil blockbuster raksasa teknologi AS, Nvidia.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 mencapai rekor tertinggi baru sepanjang masa, sementara Nasdaq Composite tergelincir, menyusul lonjakan tiga persen sehari sebelumnya. Di Eropa, London, Frankfurt, dan Paris mengakhiri hari dengan lebih tinggi, dengan indeks DAX dan CAC ditutup pada rekor baru.
Sebagian besar saham Asia naik, menyusul rekor tertinggi di pasar Jepang, AS, dan zona euro pada Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Tokyo ditutup untuk hari libur umum, satu hari setelah rekor penyelesaian Nikkei 225.
Sedangkan indeks dolar AS berada di jalur penurunan mingguan pertama pada 2024 pada akhir perdagangan Jumat lalu waktu setempat (Sabtu WIB). Hal itu karena investor berhenti membeli mata uang tersebut menyusul reli hampir dua bulan yang dibangun di atas ekspektasi Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.
“Reli dolar tahun ini didasarkan pada konvergensi pasar kembali ke The Fed,” kata Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex Marc Chandler, di New York.
Selain itu, para pedagang mungkin juga memperkirakan kemungkinan bahwa data ekonomi akan mulai melambat. “Saya pikir dimulai dengan data pekerjaan Februari, yang akan dirilis pada 8 Maret, kita akan mulai melihat serangkaian data ekonomi AS yang lebih lemah,” pungkas Chandler.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News