1
1

Perdagangan Pagi: IHSG dan Rupiah Masih Terjebak di Zona Negatif

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis pagi jelang libur panjang terlihat bergerak di area pelemahan. Sentimen para investor yang menantikan kapan The Fed menurunkan suku bunga memengaruhi indeks acuan saham Indonesia yang akhirnya sulit berbalik arah di zona hijau.

IHSG Kamis, 28 Maret 2024, perdagangan pagi dibuka di level 7.310 dan tak lama melemah ke 7.276. Pagi ini posisi tertinggi di 7.310 dan terendah di 7.267. Volume perdagangan pagi tercatat 1,28 miliar lembar saham senilai Rp1,08 triliun. Sebanyak 176 saham menguat, 194 saham melemah, dan 181 saham stagnan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan Kamis pagi jelang libur panjang terpantau melemah ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.858 per US$. Jika tidak ada sentimen positif, dikhawatirkan mata uang Garuda bisa menembus level Rp15.900 per US$.

|Baca juga: Siap-siap SMI Sebut IKN Bakal Diserbu 6 Investor Baru

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke Rp15.874 per US$ dengan year to date return 3,13 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.873 hingga Rp15.880 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15,794 per US$.

Indeks S&P 500 capai rekor baru

Di sisi lain, indeks S&P 500 mencapai rekor baru pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Hal itu terjadi karena saham-saham Wall Street melambung setelah beberapa sesi terpuruk akibat investor mengamati kinerja di akhir kuartal pertama.

Indeks S&P 500 berbasis luas berakhir di 5.248,49 atau naik 0,9 persen, melampaui rekor yang dibuat minggu lalu. Dow Jones Industrial Average naik 1,2 persen menjadi 39.760,08. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik 0,5 persen menjadi 16.399,52.

Dengan kenaikan S&P 500 lebih dari 10 persen pada tahun ini, para analis menggolongkan penurunan indeks selama tiga hari sebagai periode konsolidasi. Namun saham-saham pulih dengan ketiga indeks utama memperoleh keuntungan yang solid dalam sebuah langkah yang dipandang sebagai ‘window dressing’ oleh para pengelola uang.

“Pasar kemungkinan tetap dalam pola bertahan selama beberapa minggu mendatang karena investor menunggu putaran data penggerak pasar berikutnya. Kenaikan baru-baru ini masih mungkin terjadi, karena pasar masih memperkirakan dengan sempurna,” kata Kepala Strategi Investasi CFRA Research Sam Stovall.

Di antara masing-masing perusahaan, komponen Dow, Merck, melonjak 5,0 persen setelah mengumumkan bahwa regulator AS di Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) menyetujui obat Winrevair milik perusahaan tersebut untuk mengobati hipertensi arteri pulmonal.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba Tugu Insurance Melonjak Tajam
Next Post Astra Life Luncurkan Asuransi Kumpulan Berbasis Syariah

Member Login

or