Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa pagi terlihat bergerak di zona hijau. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan pagi dibuka tertekan ketimbang penutupan pada hari sebelumnya di Rp16.237 per US$.
IHSG Selasa, 23 April 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.073 dan tak lama menguat ke 7.114. Posisi tertinggi di 7.134 dan terendah di 7.102. Volume perdagangan pagi tercatat 1,6 miliar lembar saham senilai Rp1 triliun. Sebanyak 203 saham menguat, 133 saham melemah, dan 194 saham stagnan.
Sedangkan mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan di Rp16.243 per US$ dengan year to date return 5,48 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.243 hingga Rp16.245 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16,171 per US$.
Wall Street menguat
Di sisi lain, saham-saham Wall Street menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Kondisi itu mengabaikan pelemahan baru-baru ini di awal minggu yang berat di mana pendapatan perusahaan-perusahaan teknologi dan industri meningkat.
|Baca juga: ANTM, ERAA, INDF, dan PNLF Jadi 4 Saham Layak Koleksi Hari ini
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,7 persen menjadi 38.239. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas menguat 0,9 persen menjadi 5.010. Kemudian, Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi melonjak 1,1 persen menjadi 15.451.
“Pasar bernapas lega karena ketegangan di Timur Tengah tidak meningkat,” kata Adam Sarhan dari 50 Park Investments.
Sementara itu, indeks tertimbang perdagangan dolar berada di atas 106, namun turun dari level tertinggi lima bulan yang dicapai minggu lalu. Hal itu setelah komentar dari pejabat Federal Reserve dan serangkaian data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan memaksa pengurangan ekspektasi penurunan suku bunga.
Meredanya ketegangan di Timur Tengah, yang telah mendorong dolar, emas dan minyak menguat tajam pada Jumat lalu dan memukul pasar saham, juga membantu meredam volatilitas. Teheran meremehkan serangan drone balasan Israel, yang tampaknya merupakan langkah yang bertujuan untuk mencegah eskalasi regional.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News