Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu terpantau berakhir di area negatif. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan sore ditutup menguat ketimbang perdagangan pagi tadi di Rp16.239 per US$.
IHSG Rabu, 17 April 2024, perdagangan sore berakhir melemah ke 7.130, turun 33 poin atau setara 0,47 persen. Level tertinggi di 7.234 dan terendah di 7.130. Volume perdagangan hari ini tercatat 20 miliar lembar saham senilai Rp12 triliun. Sebanyak 208 saham menguat, 362 saham melemah, dan 215 saham stagnan.
Sementara itu, mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir menguat ke Rp16.220 per US$, naik 44 poin atau setara 0,28 persen dengan year to date return 5,33 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.291 hingga Rp16.272 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.156 per US$.
Wall Street beragam
Di sisi lain, bursa saham Wall Street berakhir beragam pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal itu karena pasar mencerna data ekonomi yang beragam dan komentar Federal Reserve yang menyatakan suku bunga akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama.
|Baca juga: Loyalitas Pelanggan Jadi Kunci Penting Perusahaan Asuransi Pertahankan Keberlanjutan Bisnis
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,2 persen menjadi 37.798,97. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,2 persen menjadi 5.051,42. Kemudian, Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi tergelincir 0,1 persen menjadi 15.885,25.
Sedangkan dolar AS menyentuh level tertinggi dalam lima bulan terhadap pound dan euro pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), sehari setelah penjualan ritel AS yang lebih tinggi dari perkiraan membuat imbal hasil treasury lebih tinggi, meningkatkan kekhawatiran akan intervensi dari Tokyo karena yen melemah pada level terendahnya sejak 1990.
Euro naik sedikit menjadi US$1,0626, namun masih berada di dekat posisi terendah 2 November, di bawah tekanan setelah ECB pekan lalu mengisyaratkan penurunan suku bunga pada Juni. Sedangkan sterling naik tipis menjadi US$1,2449, dengan sebelumnya mencapai level terendah lima bulan di US$1,2409.
Hal ini membantu indeks dolar naik 0,04 persen menjadi 106,23, setelah mencapai level tertinggi sejak 2 November, pada perdagangan pagi di Eropa. Yen terakhir berada di kisaran 154,64 per dolar, level terlemah dalam 34 tahun, dan mendekati apa yang menurut para analis adalah level resistensi baru di 155.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News