1
1

Perekonomian Indonesia 2022 Diperkirakan Akan Tetap Solid

Media Asuransi, JAKARTA – Perekonomian Indonesia dinilai akan tetap solid pada tahun ini seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi secara fundamental di tengah risiko ketidakpastian global.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Macro Update bertajuk Macro Update – July’s international trade: Narrowing trade surplus, ekonomi Mirae Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, mengatakan nahwa pertumbuhan ekspor Indonesia melambat menjadi 32% yoy pada USD25,6 miliar di bulan Juli (vs. 41% yoy di USD26,1 miliar di bulan Juni). “Pertumbuhan tersebut sejalan dengan perkiraan kami dan lebih kuat dibandingkan ekspektasi konsensus sebesar 29,7% yoy,” jelasnya.

Ekspor nonmigas mencapai USD24,2 miliar, menyiratkan pertumbuhan yang lebih lambat sebesar 31,6% yoy (vs 42,1% yoy pada Juni). Meski moderat, Rully menilai kinerja ekspor Indonesia bulan Juli cukup kuat mengingat kondisi makro ekonomi global yang kurang kondusif dan turunnya harga komoditas (khususnya CPO), serta kekhawatiran resesi AS dan dampak negatif kebijakan zero-Covid-19 China.

|Baca juga: Pasar Modal Jadi Barometer Perekonomian Indonesia Terkini

Di pihak lain, pertumbuhan impor solid, naik 39,9% yoy menjadi USD21,3 miliar di Juli (vs 22% yoy di USD21 miliar di Juni), lebih tinggi dari ekspektasi konsensus 37,3% yoy. “Hal ini kami lihat sebagai cerminan membaiknya kegiatan ekonomi domestik,” jelasnya.

Rully percaya bahwa pertumbuhan impor akan terus meningkat didukung oleh pemulihan ekonomi domestik yang terus berlanjut. Akibatnya, neraca perdagangan mencatat surplus perdagangan lagi untuk 27 bulan berturut-turut, yang menyempit menjadi USD4,2 miliar (vs USD5,1 miliar di bulan Juni). Hal ini membawa akumulasi surplus perdagangan di 7M22 menjadi USD29,2 miliar (vs USD15,9 miliar di 7M21).

Lebih lanjut, menurut Rully, tantangan ke depan akan cukup besar, terutama dari faktor eksternal. Pertumbuhan global diperkirakan akan melemah sebagai akibat dari peningkatan inflasi di banyak negara yang mengarah pada pengetatan moneter yang agresif.

“Secara keseluruhan, kami optimis perekonomian Indonesia tahun ini tetap solid. Keseimbangan eksternal yang sangat sehat tahun ini serta berlanjutnya pemulihan ekonomi domestik secara fundamental akan mendukung apresiasi Rupiah di tengah risiko ketidakpastian global dan tren kenaikan suku bunga kebijakan di negara maju,” tambahnya.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jual Rolls Royce Dawn, Jusuf Hamka Borong 42 Wuling Air EV
Next Post Startup Sepeda Kebugaran Dunia PHK Ribuan Karyawan

Member Login

or