1
1

Pergerakan Pasar Saham Sepekan ke Depan Akan Volatile

Pialang saham sedang berada di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan pasar saham Indonesia diperkirakan akan bergerak volatile pada seminggu ke depan, sedangkan di pasar obligasi diperkirakan akan dipengaruhi oleh rilis dan inflasi.

Dikutip dari Weekly Mutual Funds Update, Tim Riset Infovesta Utama menerangkan IDX Composite (IHSG), dalam sepekan terakhir bergerak bullish dengan pertumbuhan sebesar 0,18% ke level 6.911. Penguatan indeks dipicu oleh aksi investor asing mulai melakukan aksi beli dan dipengaruhi beberapa Indeks Asia ditutup menguat.

Rilis data proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari International Monetary Fund (IMF), menunjukkan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara relatif masih di angka positif, namun hanya United Kingdom (UK) di proyeksi terkontraksi pada tahun ini.

|Baca juga: IHSG Rebound, Cermati 4 Saham Ini

“Hal yang mengejutkan, dari China diproyeksi mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan sebesar 5,2%. Melihat potensi resesi di tahun ini terlihat kecil kemungkinan terjadi resesi secara global,” tulis Infovesta.

Di sisi lain, rilis data S&P PMI AS menunjukan tren perbaikan ke level 46,9 poin dan rilis data PMI komposit serta servis China terlihat meningkat cukup signifikan hingga ke level optimisnya sebesar 51,1 poin dan 52,9 poin.

Melihat kondisi di atas, Infovesta menjelaskan pada pasar saham domestik dalam seminggu ke depan akan bergerak volatile. Sedangkan pada pasar obligasi, Infovesta Gov. Bond tumbuh +0,24% ke level 9.757. Sentimen penggerak laju pasar obligasi, yakni rilis data inflasi yoy Indonesia pada Januari melandai menjadi 5,28% (di bawah ekspektasi pasar) dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Di sisi lain, terang Infovesta, The Fed kembali mengerek laju kenaikan suku bunganya sebesar 25 bps (sesuai dengan ekspektasi pasar) menjadi 4,5%-4,75%. Melihat potensi kenaikan suku bunga BI & The Fed masih berlanjut namun tidak agresif, mengingat target inflasi yang masih jauh dari target.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BSI Maslahat Gelar Program Pesantren Sehat di Bogor 
Next Post Fitch Afirmasi Peringkat Mandiri Tunas Finance AA- Outlook Stabil

Member Login

or