Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berbalik melemah mengikuti pergerakan nilai tukar lainnya.
Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra menjelaskan rupiah mungkin berbalik melemah hari ini terhadap dolar AS mengikuti pergerakan nilai tukar lainnya pagi ini yang melemah terhadap dolar AS.
“Pasar kemungkinan mulai mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan AS pada bulan Juli. Survei CME FedWatch Tool memperlihatkan kenaikan probabilitas bahwa suku bunga AS akan naik 25 bp di bulan Juli dari sekitar 74% menjadi 76,9%,” katanya kepada Media Asuransi, Jumat 23 Juni 2023.
|Baca juga: Respons Pernyataan Powell, Rupiah Berpeluang Menguat
Dalam rapat dengar pendapat Powell selama 2 hari dengan Kongres AS, jelas dia, Powell menegaskan bahwa suku bunga AS masih akan di level tinggi dan mungkin ada kenaikan 2 kali lagi untuk menurunkan inflasi AS. Powell juga mengatakan bahwa The Fed belum melihat pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.
Data ekonomi AS juga tidak sepenuhnya menentukan perlambatan, data perumahan AS yang dirilis semalam memperlihatkan pertumbuhan yang bisa menyumbang inflasi.
Dari dalam negeri, Ariston menerangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dan inflasi yang stabil mungkin membantu menahan pelemahan rupiah tidak terlalu dalam.
“Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp15.000 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp14.930 per dolar AS,” jelas Ariston.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News