Analis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah masih berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS. Potensi penguatan ke arah Rp15.150 dengan resisten di kisaran Rp15.220.
|Baca juga: Pergerakan Rupiah Berpotensi Lanjutkan Apresiasi
Dia menjelaskan penguatan rupiah ini ditopang oleh konsolidasi dollar AS karena ekspektasi The Fed bakal mulai menahan kenaikan suku bunganya akibat perlambatan yang mulai terjadi di perekonomian AS. “Beberapa waktu lalu data survei aktivitas manufaktur AS bulan September menunjukkan penurunan,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis, 6 Oktober 2022.
Tapi di sisi lain, jelasnya, ekspektasi di atas dapat berbalik karena beberapa data ekonomi AS juga menunjukkan pertumbuhan seperti data tenaga kerja versi pihak swasta ADP dan data survei aktivitas sektor jasa bulan September yang dirilis semalam. Pekan ini, pasar masih menunggu data tenaga kerja AS versi pemerintah yang akan dirilis hari Jumat malam.
Sementara dari dalam negeri, sambung Ariston, kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi karena inflasi dan suku bunga tinggi masih dapat menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS.
Adapun pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di pasar spot ditransaksikan menguat 0,36% ke level Rp15.192 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,52% ke level Rp15.196 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News