1
1

Pergerakan Rupiah Masih Berpotensi Terdepresiasi

Teller Bank sedang menghitung lembaran uang dolar. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan pagi ini diperkirakan berpotensi terdepresiasi setelah pernyataan Jerome Powell yang akan berjuang melawan inflasi.

Analis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah kemungkinan melemah hari ini terhadap dolar AS pasca-Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell memberikan penekanan ke penurunan inflasi AS yang masih tinggi, sehingga diperlukan kebijakan kenaikan suku bunga acuan lanjutan, di akhir pekan lalu.

|Baca juga: Harga Emas Spot Diperkirakan Bakal Melemah

“Ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS ini mendorong pelaku pasar mereposisi portofolio investasinya terutama pada aset yang berisiko dan mendorong penguatan dolar AS,” katanya kepada Media Asuransi, Senin, 29 Agustus 2022.

Di sisi lain, jelasnya, kenaikan suku bunga acuan BI membantu menahan pelemahan rupiah. Menurut dia, rupiah mungkin melemah ke arah Rp14.870 dengan potensi support di kisaran Rp14.820 per dolar AS.

Sementara itu pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,05% ke level Rp14.816 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,09% ke level Rp14.814 per dolar AS.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Emas Spot Diperkirakan Bakal Melemah
Next Post Sosialisasikan Hari Asuransi, APPARINDO Gelar Podcast di GBK

Member Login

or