1
1

Pergerakan Rupiah Masih Berpotensi Tertekan

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpeluang tertekan terhadap dolar AS karena pasar masih melihat kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed secara agresif.

Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah masih berpeluang tertekan terhadap dolar AS meneruskan pelemahan kemarin. “Awal pekan ini, para pelaku pasar terlihat masih mempertimbangkan soal rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS yang agresif,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa, 16 Agustus 2022.

|Baca juga: Harga Emas Berpotensi Menguat ke Arah US$1.820 per Troy Ons

Meskipun data inflasi AS yang terakhir menunjukkan penurunan, jelasnya, tapi beberapa petinggi The Fed masih mendorong kebijakan kenaikan suku bunga acuan untuk menurunkan level inflasi ke kisaran target 2%. Inflasi AS saat ini masih jauh dari target di kisaran 8%-9%.

Selain itu, menurunnya data ekonomi China yang adalah negara dengan perekonomian terbesar kedua, yang dirilis kemarin pagi, menambah kekhawatiran pasar soal perlambatan ekonomi global. Data yang dirilis kemarin yaitu data produksi Industri dan data penjualan ritel bulan Juli yang terimbas efek negatif dari lockdown.

Di sisi lain, terang Ariston, surplus neraca perdagangan Indonesia bulan Juli mungkin bisa menahan pelemahan rupiah. Bila kekhawatiran terhadap dua sentimen di atas mereda, rupiah bisa kembali menguat. “Potensi pelemahan ke area Rp14.780, dengan support di kisaran Rp14.700,” jelasnya.

Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,50% ke level Rp14.741 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,27% ke level Rp14.727 per dolar AS.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Diperkirakan Bergerak 7.000-7.260, Cermati 3 Saham Ini
Next Post Harga Emas Spot Masih Tertekan, Emas Antam Turun Rp8.000 per Gram

Member Login

or