Analis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah mungkin dapat tertekan lagi terhadap dolar AS hari ini karena sentimen The Fed. Notulen rapat The Fed yang dirilis dinihari tadi mengungkapkan keinginan The Fed untuk melihat inflasi AS turun secara signifikan. “Ini artinya Tthe Fed masih akan mendorong kebijakan kenaikan suku bunga acuannya ke depan,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis, 18 Agustus 2022.
|Baca juga: Pergerakan Rupiah Masih Berpotensi Tertekan
Ariston menjelaskan indikasi ini dapat mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah hari ini.
Selain itu, perlambatan ekonomi China sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua karena lockdown Covid-19, sebagaimana rilis data ekonomi China Di awal pekan ini, juga bisa menjadi sentimen negatif ke pasar.
Di sisi lain, sambung dia, penurunan Harga minyak mentah dunia mungkin bisa menjadi katalis positif untuk rupiah. “Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.800, sementara support di kisaran Rp14.740,” jelasnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News