1
1

Peringkat ABM Investama Ditegaskan B+ Outlook Stabil

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang Penerbit Mata Uang Asing (IDR) Jangka Panjang PT ABM Investama Tbk di ‘B+’. Outlooknya Stabil. Fitch juga telah mengafirmasi obligasi senior tanpa jaminan dolar AS ABM di ‘B+’ dengan Peringkat Pemulihan ‘RR4’.

Dikutip dari keterangan resminya, Fitch menjelaskan bahwa penegasan tersebut mencerminkan pandangan Fitch bahwa profil bisnis ABM akan tetap sesuai dengan peringkatnya dalam waktu dekat dan menggabungkan perkiraan pertumbuhan konservatif kami untuk bisnis kontraktor batubara ABM di bawah anak perusahaannya, PT Cipta Kridatama (CK), dibandingkan dengan ekspektasi ABM.

Kami memperkirakan profil keuangan ABM akan tetap kuat untuk peringkatnya, dengan leverage bersih, diukur dengan utang yang disesuaikan bersih/EBITDAR, tetap di bawah 1,0x (2021: 0,8x) selama dua tahun ke depan, berdasarkan asumsi harga batu bara kami.

|Baca juga: ABM Investama Kantongi Pinjaman US$50 Juta dari LPEI

ABM telah mengevaluasi peluang pertumbuhan anorganik, terutama di segmen pertambangan batubara; saat ini Fitch memperlakukan ini sebagai risiko peristiwa.

Fitch memperkirakan volume overburden CK akan mencapai 250 juta bank cubic meter (mbcm) pada tahun 2024 (2021: 179mbcm). Ekspektasi volume didasarkan pada rencana produksi yang lebih tinggi di pelanggan CK dan penambahan PT Borneo Indobara (BIB) pada akhir tahun 2021.

BIB adalah tambang utama PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS, B+/Positif), yang Fitch harapkan dapat didorong Pertumbuhan volume GEMS yang signifikan selama tiga tahun ke depan. Fitch memperkirakan produksi batu bara tahunan GEMS akan mencapai 50 juta ton (MT) pada tahun 2025 (2021: 29MT, 2020: 34MT).

ABM mengharapkan tiga pelanggan teratasnya berkontribusi 70% dari total volumenya dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Fitch yakin rencana ekspansi ABM akan didukung oleh hubungannya dengan perusahaan afiliasi, termasuk PT Trakindo Utama, distributor jangka panjang Caterpillar Inc. (A/Stable), yang menyediakan sebagian besar peralatan, suku cadang, dan servis untuk batubara ABM. bisnis kontraktor. Trakindo juga merupakan pelanggan penting bisnis logistik dan rekayasa ABM.

|Baca juga: Moody’s Tinjau Kemungkinan Downgrade Peringkat ABM Investama (ABMM)

Fitch memperkirakan arus kas ABM tetap memadai untuk mendukung profil keuangannya yang kuat. Kebutuhan belanja modal ABM akan meningkat seiring dengan rencananya untuk memiliki peralatan pertambangannya sebagai langkah menjauh dari strategi aset-ringannya yang mengandalkan sewa operasi.

Kami memperkirakan belanja modal sekitar USD450 juta di CK selama empat tahun ke depan, termasuk untuk pemeliharaan dan ekspansi, dengan USD320 juta dihabiskan pada 2022-2023. ABM baru-baru ini memperoleh fasilitas bank sebesar USD100 juta untuk mendanai sebagian belanja modal di CK.

Fitch memperkirakan profitabilitas segmen pertambangan, diukur dengan EBITDA/ton, turun dua pertiga dari sekitar USD18 pada tahun 2021 karena penipisan cadangan di tambang PT Tunas Indi Abadi (TIA) milik ABM pada tahun 2023. tambang lainnya – PT MIFA Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari (BEL) – menghasilkan batu bara dengan nilai kalori yang lebih rendah, yang juga akan menurunkan profitabilitas. Kami memperkirakan volume produksi akan tetap sekitar 13MT (1Q22: 3MT, 2021: 13MT), dengan volume yang lebih tinggi pada MIFA dan BEL mengimbangi penurunan TIA.

ABM berencana mengakuisisi tambang batu bara untuk meningkatkan profitabilitas segmen pertambangan batu baranya dan mengisi kembali cadangan batu bara yang menipis di TIA. Fitch akan memperlakukan setiap akuisisi sebagai risiko peristiwa. MIFA dan BEL keduanya memiliki umur cadangan lebih dari 20 tahun berdasarkan volume produksi 2021 mereka.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Mau Tahu Daftar Gaji Karyawan Freeport Indonesia? Ini Bocorannya
Next Post Harga Emas Masih Akan Tertekan Sentimen The Fed

Member Login

or