Pefindo juga menegaskan peringkat “idAA” untuk MTN Subordinasi I/2018. Prospek untuk peringkat korporasi tersebut adalah “stabil”. Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dan terbukti terhadap Bank Mandiri dari pemegang saham pengendali (Pemerintah Indonesia), posisi bisnis yang sangat kuat, permodalan yang sangat kuat, dan profil likuiditas yang sangat baik.
|Baca juga: Kualitas Aset Bank Mandiri Terus Membaik
Namun, kekuatan tersebut terbatasi sebagian oleh ketatnya persaingan di tengah kondisi makroekonomi yang menantang. Peringkat dapat diturunkan jika kami berpendapat adanya penurunan terhadap dukungan dari pemerintah, yang mana dapat terjadi dari memburuknya profil kredit Bank Mandiri secara individu (standalone).
Bank Mandiri merupakan bank komersial milik pemerintah yang menawarkan produk dan jasa perbankan yang lengkap termasuk korporasi, komersial, UKM dan mikro, konsumer, internasional, dan treasury.
Bank Mandiri juga menyediakan layanan jasa keuangan melalui anak-anak perusahaannya termasuk: PT Bank Syariah Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Taspen, PT Mandiri Tunas Finance, PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, PT AXA Mandiri Financial Services, dan PT Mandiri Sekuritas.
Per 31 Desember 2021, 52% saham Bank Mandiri dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, 8% oleh Indonesia Investment Authority (INA), sedangkan 40% sisanya dimiliki oleh publik. Kegiatan operasional Bank Mandiri didukung oleh 2.370 kantor domestik dan internasional, 1.687 outlet mikro, 13.068 ATM, dan 38.200 karyawan.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News