1
1

Peringkat J Resources (PSAB) Ditegaskan idA dengan Outlook Stabil

Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat “idA” untuk Peringkat J Resources (PSAB) Ditegaskan idA dengan Outlook Stabil(PSAB) dan Obligasi Berkelanjutan I sebesar maksimum Rp3,0 triliun. Prospek untuk peringkat perusahaan adalah “stabil”. 

Pefindo juga menegaskan peringkat “idA” untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap V Seri A senilai Rp335 miliar yang akan jatuh tempo pada 10 Agustus 2021. PSAB berencana untuk membiayai kembali obligasi yang jatuh tempo tersebut, atau PSAB akan menggunakan kombinasi dari kas internal dan pendanaan eksternal lainnya untuk melunasi obligasi tersebut. 

Melalui keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 14 Juni 2021, obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. 

|Baca juga: Pefindo Tetapkan Peringkat Global Mediacom (BMTR) idA

Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. Efek utang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia, adalah kuat. Walaupun demikian, kemampuan emiten mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi, dibandingkan dengan emiten yang peringkatnya lebih tinggi. 

Peringkat tersebut mencerminkan sumber daya dan cadangan tambang perusahaan yang cukup besar, ekspektasi terhadap biaya tunai produksi (cash cost) yang rendah, dan permintaan emas yang tinggi. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh struktur permodalan perusahaan yang agresif, eksposur terhadap fluktuasi harga emas dan cuaca yang tidak menguntungkan, serta risiko terkait pengembangan tambang yang belum menghasilkan. 

Peringkat dapat dinaikkan jika PSAB memperbaiki struktur permodalan, yang diindikasikan dengan rasio utang terhadap EBITDA dibawah 2,0 kali secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan marjin profitabilitas dan biaya tunai yang rendah. Peningkatan tersebut juga harus disertai oleh kenaikan sumber daya tambang dan volume produksi perusahaan. 

|Baca juga: Unilever Tanamkan Investasi Baru Sebesar Rp2,5 Triliun di KEK Sei Mangkei

Peringkat dapat diturunkan jika perusahaan menunda konstruksi proyek Doup sehingga dapat menyebabkan menurunnya volume produksi perusahaan secara signifikan dibandingkan dengan proyeksi. Peringkat juga dapat diturunkan apabila perusahaan secara agresif membiayai ekspansi usahanya dengan utang yang lebih besar dari proyeksi tanpa dikompensasi dengan pendapatan dan/atau EBITDA yang lebih besar. 

Penurunan signifikan pada harga emas juga dapat menyebabkan penurunan peringkat karena dapat memberikan dampak negatif kepada profil keuangan perusahaan. PSAB didirikan pada tahun 2002 dengan nama PT Pelita Sejahtera Abadi dan memulai operasi tambang pada tahun 2012 setelah mengakuisisi aset dari Avocet Mining. Operasi perusahaan meliputi eksplorasi, pertambangan, dan pemrosesan emas. 

Perusahaan mempunyai aset pertambangan yang terdiversifikasi di Indonesia dan Malaysia. Lokasi aset pertambangan perusahaan terletak di Penjom, Malaysia; Seruyung, Kalimantan Utara; Bakan, Lanut, Pani, Doup, Bolangitang, dan Bulagidun di Sulawesi Utara. Perusahaan mempunyai tiga tambang yang berproduksi, satu tambang dalam tahap konstruksi, satu tambang dalam tahap pengembangan dan dua tambang dalam tahap eksplorasi. Per tanggal 31 Desember 2020, pemegang saham perusahaan adalah Jimmy Budiarto (92,50%), Sanjaya J (0.02%), dan publik (7.48%). Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pefindo Tetapkan Peringkat Global Mediacom (BMTR) idA
Next Post Survei Bank Indonesia, Konsumen Optimisitis Kondisi Ekonomi Terus Menguat

Member Login

or