Peringkat Japfa Comfeed Ditegaskan B+ Outlook Stabil oleh Fitch

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating (IDR) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk di ‘B+‘. Outlook adalah Stabil.

Fitch juga telah mengafirmasi peringkat senior tanpa jaminan dan peringkat atas obligasi senior tanpa jaminan senilai US$350 juta yang jatuh tempo di 2026 dari Japfa di ‘B+‘ dengan Recovery Rating ‘RR4’. Pada saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang Japfa di ‘A(idn)’. Outlook adalah Stabil.

|Baca juga: BEDAH SAHAM: Ketahanan Harga Saham Japfa Comfeed (JPFA)

Leverage Japfa melemah di tahun 2023, dengan margin EBITDA 1H23 turun menjadi 5,2% karena 1Q23 yang sangat lemah. “Kami meyakini hal ini hanya bersifat sementara, mengingat adanya perbaikan pada harga anak ayam umur sehari (DOC) dan unggas hidup pada 2Q23 yang dipertahankan hingga pertengahan Agustus 2023 berkat serangkaian instruksi culling yang diwajibkan pemerintah,” tulis Fitch dalam keterangan resminya.

Oleh karena itu, Fitch memperkirakan EBITDA net leverage, setelah konsolidasi proporsional beberapa anak perusahaan, akan memburuk ke 3,5x, yang dapat membuat Fitch melakukan tindakan pemeringkatan negatif bila leverage memburuk di atasnya, pada akhir tahun 2023.

Meskipun demikian, Fitch telah mengafirmasi peringkat-peringkat Japfa karena Fitch memperkirakan pergerakan harga akan memungkinkan Japfa untuk memperbaiki leverage hingga ke bawah 3,5x pada tahun 2024.

Namun, melemahnya profil kredit perusahaan induk Japfa Ltd. (JL) dapat mulai membatasi profil kredit Japfa. Tren profil kredit JL yang melemah diakibatkan oleh pemisahan bisnis dairy di China dan wabah African swine fever (ASF) yang terjadi di Vietnam. Pelemahan berkelanjutan pada profil kredit JL dalam 12-18 bulan ke depan dapat memberikan tekanan penurunan peringkat pada peringkat Japfa.

Peringkat Nasional ‘A’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.

Editor: Achmad Aris