Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menegaskan peringkat “idAAA” terhadap Medium-Term Notes (MTN) tahun 2018 PT Bio Farma (Persero) (Bio Farma) sebesar Rp125 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus 2021, serta peringkat “idAAA(sy)” kepada MTN Syariah Mudharabah tahun 2018 Bio Farma sebesar Rp325 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 24 Agustus 2021.
Melalui keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Jumat, 25 Juni 2021, Pefindo mengungkapkan bahwa perusahaan berencana untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo dengan menggunakan fasilitas kredit dari sektor perbankan.
|Baca juga: Bio Farma Terima Kembali 10 Juta Vaksin Covid-19 Dari Sinovac
Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut dibandingkan obligor Indonesia lainnya adalah superior. Akhiran (sy) memiliki makna peringkat mempersyaratkan pemenuhan prinsip Syariah.
“Sebagai satu-satunya produsen vaksin milik negara di Indonesia, Bio Farma fokus pada pengembangan riset dan teknologi vaksin, melakukan penelitian vaksin baru untuk memastikan ketersediaan vaksin dapat memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia dan kebutuhan vaksin dunia dalam hal kualitas dan keterjangkauan.”
Bio Farma memasok semua jenis vaksin untuk Program Vaksin Nasional Indonesia dan memiliki kontrak jangka panjang untuk memasok vaksin ke berbagai negara melalui The United Nations International Children’s Funds (UNICEF).
Saat ini, 15 jenis vaksin Bio Farma telah menerima prakualifikasi dari World Health Organization (WHO). Di tahun 2020, sesuai dengan keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menunjuk Bio Farma sebagai induk dari BUMN farmasi, Perusahaan menjadi pemegang saham pengendali dari PT Kimia Farma Tbk (KAEF), perusahaan farmasi yang fokus pada produksi, perdagangan dan distribusi, dan retail obat serta PT Indofarma Tbk (INAF), perusahaan farmasi dan kesehatan. Bio Farma dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News