Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengafirmasi peringkat PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), obligasi berkelanjutan III Seri B, dan obligasi berkelanjutan IV di “idBBB”. Kami juga afirmasi peringkat untuk obligasi III 2021 di “idAAA(gg)”.
Pada saat yang sama, Pefindo juga afirmasi peringkat untuk obligasi berkelanjutan III seri A senilai Rp484 miliar yang akan jatuh tempo pada 16 Mei 2022 di “idBBB”. WSKT diharapkan dapat melunasi seluruh obligasi yang akan jatuh tempo menggunakan dana dari rencana aksi korporasi.
“Kami mempertahankan outlook peringkat Perusahaan di “negatif” untuk mengantisipasi meningkatnya risiko pembiayaan kembali dari obligasi yang akan jatuh tempo, terutama obligasi yang akan jatuh tempo pada bulan Oktober senilai Rp1,6 triliun.”
|Baca juga: Bangun Tol Terpanjang, Waskita Karya Bentuk Anak Usaha Baru
Pefindo berpandangan bahwa ada risiko eksekusi terkait rencana aksi korporasi tersebut karena keberhasilan aksi korporasi bergantung pada selera dan kondisi pasar, yang dapat semakin menantang bagi WSKT dalam kaitannya dengan situasi gagal bayar salah satu anak perusahaannya PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), sebagai akibat dari penetapan WSBP dalam masa Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sementara.
Sebagai alternatif sumber pelunasan obligasi yang akan jatuh tempo pada 16 Mei 2022, WSKT akan menggunakan kas internal yang diperoleh dari penarikan kredit dari kreditur sindikasi atas dasar penggantian biaya terkait dengan progres konstruksi proyek. Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.
Walaupun demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi. Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan emiten untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut dibandingkan emiten Indonesia lainnya adalah superior. Akhiran (gg) pada suatu peringkat menunjukan adanya pertimbangan keamanan dalam bentuk garansi dari pemerintah.
Peringkat Perusahaan mencerminkan peran penting WSKT kepada pemerintah, posisi pasar yang kuat di sektor konstruksi, dan keuntungan sebagai perusahaan konstruksi milik negara. Namun, peringkat dibatasi oleh profil likuiditas yang lemah, leverage keuangan yang tinggi, dan lingkungan bisnis yang cukup fluktuatif pada industri konstruksi.
|Baca juga: BEDAH SAHAM: Percaya pada Prospek Cerah Waskita Karya (WSKT)
Peringkat dapat diturunkan jika kami percaya bahwa terjadi penurunan tingkat dukungan pemerintah kepada WSKT. Akses yang jauh lebih lemah ke sumber pendanaan eksternal, terutama dengan bank-bank milik pemerintah, juga dapat menurunkan peringkat karena akan mengurangi kemampuan WSKT dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, sehingga berpotensi menyebabkan tertundanya penyelesaian proyek dan mengakibatkan pada profitabilitas yang lebih rendah. Akses yang lebih lemah ke pendanaan eksternal juga akan membuat WSKT menghadapi risiko likuiditas dan pembiayaan kembali yang lebih tinggi.
Peringkat juga dapat diturunkan jika terjadi penurunan dalam pencapaian kontrak baru yang substansial, yang berdampak pada visibilitas pendapatannya WSKT yang tidak memadai. Pefindo dapat merevisi outlook menjadi stabil jika ada kemajuan signifikan pada rencana aksi korporasi, mengurangi risiko pembiayaan kembali dan meningkatkan profil pendanaan dan likuiditas WSKT.
Bisnis utama dari WSKT adalah menyediakan pekerjaan konstruksi, yang memberikan kontribusi 87% terhadap total pendapatan Perusahaan sampai dengan 30 September 2021. Usaha lainnya meliputi beton pracetak, jalan tol, properti, dan energi.
Perusahaan memiliki jaringan pemasaran dalam negeri yang luas dengan 11 kantor cabang di dalam negeri dan 3 kantor cabang di luar negeri. Struktur pemegang saham pada 31 Januari 2022 terdiri dari Pemerintah Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 75.35% dan sisanya dimiliki oleh publik.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News