1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Fenomena jasa Pinjaman Pribadi (PinPri) yang banyak beredar di media sosial. | Foto: ist

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan keempat Oktober 2022, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati pemulihan ekonomi nasional yang sedang berlangsung, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

|Baca juga: Rupiah Berpotensi Menguat ke Level Rp15.520 per dolar AS

Indikator stabilitas adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut:

A.  Perkembangan Nilai Tukar 24 – 28 Oktober 2022

Pada akhir hari Kamis, 27 Oktober 2022

  1. Rupiah ditutup di level (bid) Rp15.565 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 7,55%.
  3. DXY melemah ke level 110,59.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 3,919%.

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 28 Oktober 2022

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.555 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun turun ke level 7,49%.

Aliran Modal Asing (Minggu IV Oktober 2022)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 136,22 bps per 27 Oktober 2022 dari 156,97 bps per 21 Oktober 2022.
  2. Berdasarkan data transaksi 24–27 Oktober 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp3,02 triliun terdiri dari beli neto Rp0,21 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp2,81 triliun di pasar saham.
  3. Selama tahun 2022, berdasarkan data setelmen sampai dengan 27 Oktober 2022, nonresiden jual neto Rp177,08 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp74,73 triliun di pasar saham.

B.     Perkembangan Inflasi

  1. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Oktober 2022, perkembangan harga sampai dengan minggu keempat Oktober 2022 diperkirakan inflasi sebesar 0,05% (mtm).
  2. Komoditas utama penyumbang inflasi Oktober 2022 sampai dengan minggu keempat yaitu bensin sebesar 0,05% (mtm), tarif angkutan dalam kota sebesar 0,04% (mtm), tahu mentah sebesar 0,02% (mtm), beras, tempe, angkutan antar kota dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu keempat Oktober yaitu cabai merah sebesar -0,11% (mtm), telur ayam ras sebesar -0,07% (mtm), daging ayam ras sebesar -0,04% (mtm), cabai rawit sebesar -0,03% (mtm), serta tomat dan daging sapi masing-masing sebesar -0,01% (mtm).

 “Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 31 Oktober 2022.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Incar Pendapatan Rp1,67 Triliun pada 2023, Ini yang Dilakukan BEI
Next Post Prudential Kembali Hadirkan PRURide Indonesia

Member Login

or