Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada minggu terakhir Agustus 2023, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Indikator stabilitas adalah nilai tukar, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 28 Agustus – 1 September 2023
Pada akhir hari Kamis, 31 Agustus 2023
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.225 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,36%.
- DXY melemah ke level 103,62.
- Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 4,108%.
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Jumat, 1 September 2023
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.215 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun stabil di 6,36%.
Aliran Modal Asing (Minggu V Agustus 2023)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 31 Agustus 2023 sebesar 80,21 bps, turun dibandingkan per 25 Agustus 2023 sebesar 84,63 bps.
- Berdasarkan data transaksi 28–31 Agustus 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp2,52 triliun terdiri dari jual neto Rp0,42 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp2,10 triliun di pasar saham.
- Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 31 Agustus 2023, nonresiden beli neto Rp84,11 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp1,01 triliun di pasar saham.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 4 September 2023.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News