Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada akhir Oktober-minggu pertama November 2023, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Indikator stabilitas adalah nilai tukar, sebagai berikut:
Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 30 Oktober – 3 November 2023
|Baca juga: BI Perkuat Kebijakan Guna Jaga Stabilitas Ekonomi RI
Pada akhir hari Kamis, 2 November 2023
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.850 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 7,05%.
- DXY melemah ke level 106,12.
- Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 4,659%.
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Jumat, 3 November 2023
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.825 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun turun ke 6,94%.
Aliran Modal Asing (Minggu I November 2023)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 2 November 2023 sebesar 86,10 bps, turun dibandingkan per 27 Oktober 2023 sebesar 100,32 bps.
- Berdasarkan data transaksi 30 Oktober – 2 November 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp2,83 triliun terdiri dari beli neto Rp4,07 triliun di pasar SBN, jual neto Rp2,84 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp1,61 triliun di SRBI.
- Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 2 November 2023, nonresiden beli neto Rp53,43 triliun di pasar SBN, jual neto Rp15,02 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp14,59 triliun di SRBI.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Departemen Komunikasi BI, Nita A Muelgini, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 6 November 2023.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News