1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada akhir pekan ketiga November 2023, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Indikator stabilitas adalah nilai tukar, sebagai berikut:

Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah, sebagai berikut:

Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Perkembangan Nilai Tukar 13 – 17 November 2023

Pada akhir hari Kamis, 16 November 2023

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.540 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,72%.
  3. DXY melemah ke 104,35.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 4,436%.

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 17 November 2023

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.510 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,67%.

Aliran Modal Asing (Minggu III November 2023)

  1. Premi CDS  Indonesia 5 tahun per 16 November 2023 sebesar 76,26 bps turun dibandingkan per 10 November 2023 sebesar 83,33 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 13 – 16 November 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp7,33 triliun (beli neto Rp2,49 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,87 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp3,97 triliun di SRBI).
  3. Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen s.d. 16 November 2023, nonresiden beli neto Rp56,21 triliun di pasar SBN, jual neto Rp18,09 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp21,02 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 20 November 2023.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Saham Pilihan Menu Trading Hari Ini 20 November 2023
Next Post Indonesia dan Singapura Implementasikan Interkoneksi Pembayaran QR Antarnegara

Member Login

or