1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada akhir pekan keempat November 2023, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Indikator stabilitas adalah nilai tukar, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 20 -24 November 2023

Pada akhir hari Kamis, 23 November 2023

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.550 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,63%.
  3. DXY stabil pada 103,92.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 4,404%.

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 24 November 2023

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.540 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun stabil pada 6,63%.

Aliran Modal Asing (Minggu IV November 2023)

  1. ​​​​Premi CDS  Indonesia 5 tahun per 23 November 2023 sebesar 73,85 basis points (bps), turun dibandingkan per 17 November 2023 sebesar 74,40 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 20 – 23 November 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp7,03 triliun (beli neto Rp1,59 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,30 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp5,13 triliun di SRBI).
  3. Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 23 November 2023, nonresiden beli neto Rp62,54 triliun di pasar SBN, jual neto Rp17,77 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp27,14 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 27 November 2023.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fadli Zon: Agresi Israel di Gaza Adalah Praktik NAZI di Era Modern
Next Post Allianz Syariah Adakan Gerakan Asuransikan 10 Ribu Masyarakat Bandung

Member Login

or